Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Terigu Impor Turki Lebih Murah

Kompas.com - 09/11/2011, 19:23 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Tepung terigu impor, khususnya dari Turki, "membanjiri" pasar Sumatera Utara memanfaatkan permintaan yang mulai meningkat lagi di daerah itu sejak akhir Oktober.

"Benar, tepung impor semakin banyak masuk ke Sumut dan dijual ke pedagang. Kebanyakan tepung itu dari Turki," kata pedagang kebutuhan bahan pokok di Pusat Pasar Medan, Acai, di Medan, Rabu (9/11/2011).

Menurut dia, banyaknya masuk tepung impor itu karena melihat tren naiknya permintaan dan bakal naik lagi menjelang Natal, tahun baru, hingga Imlek 2012. Permintaan atas terigu diakui naik sejak akhir Oktober setelah pasca-Idul Fitri melemah.

Dia mengakui, harga tebus terigu impor itu lebih murah sekitar 4 persen dari tepung produk dalam negeri sehingga harga jual eceran ataupun grosir juga dipastikan lebih rendah juga."Soal legal atau tidak legalnya tepung impor itu, jangan tanya sayalah. Pedagang mana tahu soal itu," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Darwinsyah tidak bisa dihubungi untuk dikonfirmasi soal banyaknya terigu impor tersebut. "Bapak lagi tidak ada di tempat," kata seorang staf di Dinas Perindag Sumut.

Manajer Regional PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mils untuk wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut) Effendi menolak mengomentari soal banyaknya beredar tepung impor itu di Sumut. "Bukan wewenang saya mengomentari soal terigu impor itu," katanya.

Namun, dia mengakui, permintaan terigu mulai naik lagi setelah sempat anjlok sekitar 5 persen pasca-Idul Fitri.

"Permintaan sudah normal sekitar 9.000 ton untuk di Sumut dan Aceh dan ada prakiraan naik hingga di atas rata-rata normal," katanya.

"Meski permintaan meningkat, Bogasari tidak menaikkan harga jual," katanya.

Harga tebus terigu seperti Segitiga Biru masih stabil sebesar Rp 159.000 per karung isi 25 kilogram sehingga harga di pasaran di kisaraan Rp 7.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com