Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Merah Kembali Turun

Kompas.com - 08/11/2011, 21:47 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Harga bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali turun, setelah sekitar sebulan lalu naik dari Rp 6.000 per kilogram, menjadi Rp 8.000 per kilogram.

Saat ini, harga bawang merah di tingkat petani kembali terpuruk, mencapai harga Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.  

Nurkhasanah (48), petani bawang di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Selasa (8/11/2011), mengatakan, harga bawang merah terus berfluktuasi. Sejak tiga hari lalu, harga bawang kembali turun hingga Rp 4.000 per kilogram. "Bahkan kemarin ada yang hanya terjual Rp 3.700 per kilogram," katanya.

Menurut dia, harga bawang turun, karena pasokan bawang meningkat. Selain berasal dari produksi lokal, hingga saat ini bawang impor juga masih masuk di wilayah Brebes, yang merupakan salah satu sentra penghasil bawang di Indonesia.

Penurunan harga bawang tersebut, lanjutnya, sangat merugikan para petani. Seharusnya, agar bisa mendapatkan untung, harga minimal bawang merah Rp 6.000 per kilogram. Modal untuk menanam bawang mencapai Rp 50 juta (untuk lahan sendiri), serta Rp 60 juta (untuk lahan sewa).

Dalam kondisi normal, dari satu hektar sawah bisa dihasilkan 20 ton bawang merah. Namun pada perubahan musim kali ini, produktivitas bawang turun, akibat maraknya serangan hama. Rata-rata, dari satu hektar lahan hanya dihasilkan 12 ton bawang merah, sehingga pendapatan petani hanya Rp 48 juta per hektar.

"Belum lagi petani harus mengeluarkan biaya tenaga pencabut bawang," ujarnya.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Brebes, Juwari, menambahkan, penurunan harga bawang merah tidak semata-mata karena pasokan, tetapi diperkirakan akibat permainan spekulan penimbun bawang.

Pada bulan Puasa lalu atau sekitar awal Agustus, harga bawang merah sempat anjlok. Para pedagang pemilik modal beramai-ramai membeli bawang dan menyimpannya. Saat ini, mereka mulai melepas persediaan bawang, seiring dengan dimulainya aktivitas tanam petani pada musim penghujan.

Padahal seharusnya, harga bawang bisa stabil, karena musim tanam tahun ini tidak serempak. Sebagian petani sudah panen, namun sebagian lainnya baru memulai tanam, atau sudah tanam, tetapi belum panen.

Seharusnya dengan kondisi tersebut, pasokan bawang terus tersedia, karena panen berlangsung terus-menerus. Namun kenyataannya, harga bawang tetap anjlok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com