BENGKULU, KOMPAS.com — Peristiwa harimau sumatera yang memakan anak kecil di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Sabtu (5/11/2011), mengejutkan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu. Sebab, selama ini populasi harimau di Kepahiang diduga hampir habis.
Sekretaris BKSDA Bengkulu Supartono, Senin (7/11/2011), mengatakan, selama ini BKSDA menduga populasi harimau di kawasan hutan di Kabupaten Kepahiang hampir habis. Karena itu, jarang sekali terjadi konflik antara manusia dan harimau.
Konflik manusia dengan harimau sejauh ini justru kerap terjadi di Kabupaten Lebong, Seluma, Mukomuko, dan Bengkulu Selatan. Konflik di Air Nipis, Bengkulu Selatan, menewaskan seorang warga.
Sementara konflik dengan harimau di Kecamatan Padang Bano, Lebong, sampai sekarang belum selesai ditangani. Supartono mengatakan, selama beberapa tahun terakhir jarang sekali terjadi konflik antara harimau dan manusia di Kabupaten Kepahiang.
Peristiwa harimau menyerang dan memakan anak kecil Sabtu lalu mengindikasikan ada sesuatu yang salah dengan habitat harimau di hutan lindung Bukit Daun, Kepahiang. Saat ini, tim dari BKSDA turun ke lapangan memeriksa lokasi konflik. Hasil tim ini akan menjadi dasar tindakan penanganan pascakonflik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.