Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Dipersilakan Bangun Jembatan Selat Sunda

Kompas.com - 04/11/2011, 18:56 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahli transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Soetijowarno, mempersilakan investor untuk segera membangun Jembatan Selat Sunda bila dianggap proyek itu layak finansial.

"Buat saya, sepanjang tidak menggunakan dana APBN untuk megaproyek itu, maka tidak masalah," kata Djoko, Jumat (4/11/2011), di Jakarta. Total dana untuk Jembatan Selat Sunda diperkirakan Rp 100 triliun.

Adapun dana APBN, kata Djoko, sedapat mungkin harus diprioritaskan untuk membangun moda transportasi ataupun jalan di lokasi-lokasi yang tidak menguntungkan, terutama di kawasan Indonesia timur dan sentra-sentra produksi lainnya.

Konsultan perencana Jembatan Selat Sunda, Profesor Dr Wiratman Wangsadinata, usai peresmian Indonesia Consultant Society, Kamis, juga menegaskan, pembangunan Jembatan Selat Sunda sebaiknya diserahkan ke investor agar tidak memberatkan. China telah menyatakan minat membangun jembatan itu.

Nantinya JSS terhubung dengan Jalan Tol Jakarta-Merak dan rencana Jalan Tol Cilegon-Ciwandan sepanjang 14 kilometer dan rencana Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Metro sepanjang sekitar 80 kilometer.

Jembatan Selat Sunda akan dibangun dengan dua sistem, yaitu jembatan gantung ultrapanjang dari baja (untuk melangkahi palung-palung lebar) dan viaduct beton pracetak balanced cantilever untuk lintasan selebihnya.

Jembatan viaduct beton dipilih karena bahan dasarnya diproduksi di dalam negeri, seperti agregat, semen, baja tulangan. Kontruksinya juga tak memerlukan teknologi tinggi serta akan menyerap banyak tenaga kerja lokal, kata Wiratman.

Bulan Oktober 2007, Kompas meliput Wiratman menandatangani memorandum of agreement prefeasibility atau prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, dan pengusaha nasional Tommy Winata.

Dalam pemaparan Wiratman, panjang keseluruhan Jembatan Selat Sunda adalah 31 km yang terbagi dalam lima seksi (dari timur ke barat), yakni seksi I sepanjang 7,5 km, seksi II (7 km), seksi III (7 km), seksi IV (3,5 km), dan seksi V (6 km). Sementara lebar Jembatan Selat Sunda dirancang 60 meter dengan 2 x 3 lajur lalu lintas jalan raya, lintasan ganda (double track) kereta api, dan 2 x 1 lajur pejalan kaki, serta jalur darurat.

Jembatan Selat Sunda akan dirancang dengan konstruksi gantung yang melewati (dari timur ke barat) Pulau Ular, Sangiang, dan Panjurit. Salah satu bentang jembatan diprediksi selebar 3,5 kilometer "melompati" palung Selat Sunda sehingga Jembatan Selat Sunda mengalahkan bentang jembatan Selat Messina (antara Italia dan Pulau Sisilia).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com