Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmat Mengaku "Iseng" Perkosa Anak Hertati

Kompas.com - 02/11/2011, 20:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum membunuh Hertati (36) dan anaknya, S (6), Rachmat (26) memperkosa keduanya secara bergantian. Di hadapan polisi, Rachmat mengaku "iseng" memperkosa anak Hertati yang masih di bawah umur itu.

Hertati dan Rachmat adalah pasangan kekasih gelap. Pada 13 Oktober 2011, Hertati meminta pertanggungjawaban Rachmat atas kandungan berusia 3 minggu yang ada dalam perutnya. Namun, Rachmat tidak mau bertanggung jawab dan akhirnya menghabisi nyawa mantan tetangganya di Lampung itu seusai bersetubuh.

Anaknya, S, yang melihat peristiwa itu juga dibunuh setelah diperkosa terlebih dulu oleh Rachmat. Rachmat mengaku tidak punya alasan khusus mengapa ia berhasrat menyetubuhi anak di bawah umur itu.

"Dia bilang tidak ada alasannya. Dia cuma pengen bereksperimen saja," ungkap Kabag Psikolog Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Arif Nurcahyo, Rabu (2/11/2011), di Mapolda Metro Jaya.

Arif mengatakan, dari pengakuan Rachmat, dirinya sebenarnya menyukai wanita yang lebih dewasa. Hal ini lantaran Rachmat sedari kecil kehilangan sosok ibu yang menceraikan ayahnya untuk menikahi pria lain. Saat bertemu kembali dengan Hertati yang umurnya terpaut 10 tahun di Jakarta, Rachmat pun jatuh hati.

Kebetulan, Hertati saat itu juga sedang bermasalah dengan suaminya. Keduanya lalu memadu kasih secara diam-diam. Hubungan pun semakin intim sampai akhirnya Hertati mengandung anak Rachmat.

"Jadi dia sebenarnya normal secara seksual," tuturnya. Namun, hasrat seksual Rachmat yang tinggi akibat menonton film porno nyaris tiap hari membuat Rachmat memiliki fantasi lebih.

Di hari ia menghabisi Hertati, fantasi Rachmat pun melayang untuk turut menyetubuhi anak Hertati. S dibekap sehingga tidak bisa melawan. Sambil membekap, Rachmat memperkosa S dan membunuhnya.

Menurut Nurcahyo, pemerkosaan terhadap S tidak bisa langsung menjadikan Rachmat sebagai penderita pedofilia atau secara seksual suka dengan anak-anak. "Pedofilia itu kalau dia melakukan perilaku seksual secara berulang seperti dalam kasus Babeh (pelaku sodomi dan pembunuhan terhadap belasan bocah). Sementara Rachmat baru sekali ini karena dia coba-coba," ujarnya.

Tetapi, Nurcahyo mengaku Rachmat bisa saja menjadi pedofilia akibat eksperimennya itu terhadap S. "Bisa saja dia jadi seperti itu kalau memang dia secara diam-diam menikmatinya. Tapi sejauh ini dia bukan pedofil karena tingkah lakunya normal, dia juga bukan psikopat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com