Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Saja Minta

Kompas.com - 24/10/2011, 20:37 WIB
Ayu Sulistyowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Sejumlah wartawan peliput acara pembukaan Asean Fair 2011, di Nusa Dua, Bali, pada Senin (24/10/2011) pagi hari tadi hingga malam ini, masih dihebohkan dengan insiden lewatnya seorang bapak tua dengan sepeda ontel tua di depan podium Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu atraksi aero akrobatik pesawat udara TNI AU.

Mereka pun ingin tahu dan penasaran, di mana keberadaan bapak tua bernama I Nyoman Minta, warga Mumbul, Kabupaten Badung, itu. 

Minta adalah tukang kebun dari Bali Tourism Development Centre (BTDC) Nusa Dua.

Entah sengaja atau tidak sengaja, ia melintas tepat di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para undangan.  

Kepala Kepolisian Sektor Kuta Selatan, Komisaris Putu Gede Dedi Udiyana, gugup menjawab pertanyaan Kompas melalui telepon genggamnya beberapa menit lalu, terkait isu bahwa Minta ditahan di ruang tahanan Polsek Kuta Selatan.

"Oh, ya, tapi itu bukan kewenangan saya menjawab. Dia lagi diperiksa satgas....," katanya tergesa-gesa.  

Tak lama kemudian, belum selesai Kompas bertanya, Dedi Udiyana sudah menutup telepon genggamnya tanpa pamit atau basa-basi.  

Minta sempat diminta melakukan rekonstruksi sekitar pukul 16.00 Wita, atau enam jam setelah peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 Wita.

Berdasarkan keterangan sejumlah wartawan peliput, Minta melintas bersama sepeda ontel dengan membawa kerajang penuh dengan botol minuman kemasan bekas dan kelapa.  

Saat itu, Paspampres dan petugas lainnya yang menjaga Presiden, sepertinya tengah terlena dengan atraksi tersebut. Entah dari mana Minta datang, sehingga tak terkontrol dan lolos dari pengawasan petugas keamanan.  

"Sontak, Pangdam Udayana dan Kapolda Bali pun ikut mengamankan tukang kebun itu. Kasihan banget. Tukang kebun itu pun harus menjalani rekonstruksi, dengan papan nama yang terkalung di dada layaknya tersangka kriminal atau teroris. Duh kasian....," kata Widarti, salah satu wartawan kantor berita yang saat itu berada di lokasi acara, di Nusa Dua.  

Minta diduga masih ditahan. Hanya saja, entah di mana. "Kalau boleh minta, saya minta Pak Minta dibebaskan saja, kasihan," demikian bunyi beberapa akun gruop wartawan di Bali melalui blackbery messenger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com