Jakarta, Kompas -
Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Jumat (21/10). ”Di Freeport, Timika, tadi pagi pukul 04.40, di Kilometer 38, terjadi penembakan terhadap Aloysius Margono, sopir kendaraan,” kata Anton.
Setelah peristiwa itu, 15 menit kemudian, lanjut Anton, terjadi lagi penembakan di Kilometer 39. Yunus dan Eto ditembak hingga tewas di bedeng tempat pendulangan emas.
Dari keterangan saksi, ada 10 pelaku yang menghampiri kedua korban. Para pelaku membawa dua senjata laras panjang.
Dari selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara, lanjut Anton, diketahui pelurunya berkaliber 5,56 milimeter dan 7,62 mm. Berdasarkan kaliber 5,56 mm, diduga senjata yang digunakan adalah M-16 atau SS-1. Dari peluru berkaliber 7,62 mm, diduga senjata yang digunakan adalah AK-47.
Menurut informasi yang dihimpun Kompas di wilayah kejadian, tiga orang itu tewas ditembak di antara Mil 38 (Kilometer 60,8) sampai Mil 40 (Kilometer 64), areal PT Freeport Indonesia, Timika, Jumat sekitar pukul 05.30 WIT. Kejadian penembakan tersebut merupakan kejadian yang kesekian kali di kawasan PT Freeport Indonesia dalam dua tahun terakhir.
Aloysius Margono adalah karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia, salah satu kontraktor dari PT Freeport Indonesia, sementara Yunus adalah penjaga kios.
Aloysius Margono tertembak saat mengendarai mobil operasional bernomor lambung 01-4249 di Mil 40, sedangkan Yunus tertembak saat sedang berada di kiosnya di Mil 38.
Selain tiga orang tewas, seorang penjaga kios yang lain di Mil 38, Rahman, mengalami luka tembak dan dirawat di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mimika.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim di Jakarta, Jumat, mengungkapkan, institusinya akan menginvestigasi pembunuhan yang terjadi setelah Kongres Rakyat Papua III. Ifdhal mengatakan, Komnas HAM sementara mencatat ada enam orang yang terbunuh.
Jenazah Aloysius Margono dimakamkan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu pagi.(JOS/NTA/BIL/FER/MDN/eta)