Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kasus Freeport, Polri Kirim Tim Penyidik

Kompas.com - 18/10/2011, 17:32 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan, pihaknya telah mengirim tim penyidik yang diketuai Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Irjen Bekto Suprapto, ke Papua. Tim ini, kata Anton, juga akan mengusut pelaku penembakan dan perampasan senjata api, baik dari pasukan kepolisian maupun masa buruh dari PT Freeport Indonesia.

"Kita kirimkan penyidik dan Brimob yang akan mengejar para pelaku, dan menegakkan hukum atas kasus itu, yang dipimpin oleh Wakabareskrim," ujar Anton di Balai Media, Mabes Polri, Selasa (18/10/2011).

Ditanya mengenai asal peluru yang mengenai salah seorang buruh PT FI Petrus Ayamiseba, Anton menyatakan masih penyelidikan oleh karena itu belum diketahui, peluru tersebut berasal dari senjata mana.

Sementara itu, untuk tim Brimob diperbantukan dari satuan dari Kalimantan Timur. Mereka juga akan membantu mengamankan Pemilukada di Puncak Jaya, Papua, untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi berkaitan dengan kerusuhan kasus Freeport.

"Yang dari Polda Papua di bantu dengan Brimob untuk meningkatkan hukum di sana. Kemudian untuk antisipasi jalannnya Pilkada di Puncak Jaya agar pos-pos itu bisa terjangkau," tuturnya.

Saat ini, kata Anton, kesulitan yang dihadapi polisi adalah susah berjalan memasuki tempat kejadian peristiwa karena tengah diboikot oleh masyarakat setempat. Polisi berharap, kedua pihak yang bermasalah dapat bernegosiasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Seperti yang diketahui, peristiwa bentrok terjadi antara massa buruh dan kepolisian di gorong-gorong milik usaha PT Freeport Indonesia. Perusahaan dianggap arogan pada buruh, terutama dengan keputusan perusahaan itu untuk merekrut karyawan-karyawan-karyawan baru.

Akibat bentrok, sejumlah buruh mengalami luka dan anggota kepolisian terluka karea dilempari batu. Sementara, satu warga Petrus Ayamiseba tewas terkena sebuah peluru dan anggota kepolisian Briptu Jamil ikut terkena imbas dikeroyok massa hingga harus menjalani operasi di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com