Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Harimau Sumatera Hilang

Kompas.com - 18/10/2011, 03:39 WIB

Padangpariaman, Kompas - Bangkai harimau sumatera jantan yang mati ditembak pemburu babi hutan di Korong Kuliek, Kecamatan Batang Aanai, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, hilang. Bangkai itu diduga dicuri pada Minggu lalu.

Menurut Wali Nagari Sungai Buluh Saharuddin, Senin (17/10), harimau ditembak dengan senjata rakitan khas berburu para tetua, muncak buru, Sabtu lalu. Harimau itu ditembak sebab meronta dalam jebakan babi hutan.

Bangkai harimau lalu digotong dari tengah hutan ke perkampungan, lalu diletakkan dekat bangunan surau. ”Kami tanya para saksi, tapi tak ada yang tahu siapa yang membawanya,” ujar dia.

Anggota staf Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumbar, Rusdiyan Ritonga, menilai, cerita itu tak masuk akal. ”Tak mungkin harimau dibawa orang yang tak dikenal warga,” ujarnya.

Berdasarkan informasi warga, harimau masuk perangkap rusa, bukan babi hutan. ”Ada tiga senjata rakitan yang dipakai membunuh harimau itu,” kata dia.

Dalam rekaman video yang diperoleh BKSDA Sumbar, harimau mati setelah tertembak pada bagian bawah telinga. Sejumlah orang terlihat berebut mencabuti kumis harimau. Kumis dipercaya ada khasiat tertentu.

Kepala Polres Padangpariaman AKB Eko Nugrohadi mengatakan, pihaknya belum menemukan petunjuk pencurian bangkai itu. Lima saksi diperiksa dan pelaku penembakan telah diketahui. ”Tak ada satu pun saksi yang melihat peristiwa pencurian,” ujarnya. Ia belum mau mengaitkan dengan kemungkinan perdagangan satwa dilindungi.

Manajer Regional Sumbar Fauna Flora Internasional Yoan Dinata menyesalkan atas terus terjadinya konflik warga dengan harimau yang berakhir kematian harimau. ”Kenapa masyarakat masih memilih cara eksekusi ketimbang melapor ke BKSDA?,” kata Yoan. Berdasarkan data BKSDA Sumbar, di Sumbar saja, enam tahun terakhir, sebanyak 13 harimau sumatera mati akibat konflik dengan manusia. (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com