Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cincin Kawin Putri Keraton Tidak Glamor

Kompas.com - 17/10/2011, 23:10 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pernikahan rasanya belum lengkap tanpa cincin kawin. Cincin merupakan sebuah tanda cinta dan simbol pertalian dua hati yang saling berbagi dan melengkapi.

Begitu pun dalam pernikahan agung anak bungsu Sultan Hamengku Buwono X, GKR Bendara, dan KPH Yudanegara yang akan dilangsungkan pada 18 Oktober besok ini. Mereka juga sudah memiliki cincin kawin yang akan menjadi simbol kebahagiaan.

"Sebetulnya dalam adat perkawinan di keraton, tidak ada istilah tukar cincin. Maka dari itu, pada upacara panggih, kami tidak tukar cincin, tetapi nanti setelah menikah," ucap Jeng Reni, panggilan akrab GKR Bendara.

Kedua mempelai ternyata sudah 4 bulan yang lalu memesan cincin kawin di Toko Elegance Jewellery. Kebetulan, pemiliknya Lilis Hawati, yang mempunyai kedekatan dengan GKR Hemas. "Kami pesan cincin sama Tante Lilis, emas putih dengan desain simpel," ucap Jeng Reni.

Lilis Hawati mengatakan memang kedua mempelai telah memesan cincin 4 bulan sebelum menikah. Dia mendeskripsikan bentuk cincin kawin mempelai, yakni sepasang cincin emas putih dengan berat 15 gram. Alasan pengantin membeli emas putih adalah memang sedang tren. Menurut Lilis, desain cincin yang tak begitu glamor malah terkesan sederhana dengan model princess cut.

"Desain itu memang rundingan antara mempelai dan saya, dan memang belum pernah dipakai orang lain. Desain yang elegan," ujar Lilis ketika ditemui seusai prosesi siraman.

Cincin itu bertabur berlian 1 karat, dengan kualitas berlian terbaik F Colour dan very very slightly included (VVS) Clarity. Lilis mengatakan, berliannya khusus disediakan dari Eropa. Kelas VVS Clarity F Colour itu merupakan tingkat kejernihan berlian yang tertinggi. Harga berlian per karat 300 dollar AS, tetapi ada juga yang melepas dengan kisaran harga 5.000 dollar AS.

"Soal harga pastinya rahasia ya. Namun yang pasti, saya pilihkan yang terbaik bagi mereka, kualitas yang memang nomor satu," ucapnya. (Tribun Jogja/Theresia Andayani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com