Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patahan Lembang Perkuat Guncangan Gempa

Kompas.com - 13/10/2011, 23:19 WIB
Gesit Ariyanto

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Patahan Lembang yang memanjang sekitar 22 kilometer di kaki Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diprediksi masih aktif.

Keaktifan itu bisa memperkuat guncangan gempa bumi. Gempa di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, pada Agustus lalu dipicu oleh pergerakan patahan itu.

"Gempa di Cisarua terletak di sekitar Patahan Lembang. Struktur batuan di patahan biasanya lebih lembek sehingga bersifat memperkuat goncangan gempa bumi," ujar Ade Jumarma, Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi, dalam diskusi tentang Patahan Lembang di Bandung, Kamis (13/10/2011).

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Barat, gempa bumi itu hanya berkekuatan 3,3 skala Richter, tetapi berdampak cukup besar. Sebanyak 384 rumah rusak akibat gempa yang terjadi sedikitnya empat kali itu.

Ade menambahkan, selama 2011 terjadi beberapa kali gempa di sekitar patahan tersebut. Intensitasnya 2 sampai 3 skala Richter. Hal tersebut memperkuat dugaan bahwa Patahan Lembang masih aktif.

Menurut peneliti geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto, gempa besar berkekuatan di atas 6 skala Richter belum pernah tercatat di kawasan patahan itu. Namun, gempa berkekuatan sekitar 3 skala richter cukup sering, antara lain pada tahun 1834, 1879, 1910, 2003, dan 2011.

Meskipun demikian, Eko meyakini bahwa Patahan Lembang yang berupa tebing curam terjadi karena dipicu oleh gempa. Hal itu bersumber dari penelitiannya dengan cara menggali lapisan tanah di lembah patahan.

"Pada 2.000 tahun lalu, sepertinya ada gempa berkekuatan sekitar 6,7 skala Richter hingga menghasilkan tebing setinggi 1,7 meter," ujarnya.

Irwan Meilano, pengajar di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, menyarankan, pemerintah daerah setempat harus menyusun rencana pengurangan risiko bencana akibat gempa Sesar Lembang.

Rencana itu, kata Irwan, berisi penjelasan mengenai penghitungan efek gempa, fungsi pendidikan dan penyebaran informasi, penataan ruang, penyiapan masyarakat, tanggap darurat, serta proses pemulihan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com