Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara SUTT Rubuh di Kebun Sawit

Kompas.com - 12/10/2011, 19:39 WIB
Herlambang Jaluardi

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com -- Sebanyak 13 menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN rubuh dan menimpa sedikitnya 55 pohon kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Sukamaju, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selain itu, jalan tanah yang menghubungkan empat desa di sekitarnya terhambat.

"Kami mendata ada 55 pohon sawit berusia sekitar empat tahun rusak tertimpa menara tersebut. Kemungkinan besar, pohon yang tertimpa itu tidak bisa berproduksi lagi," kata Kepala Tanaman PTPN VIII Kebun Sukamaju, Rachmat Winarno, Rabu (12/10/2011).

Rachmat belum bisa menyebutkan nilai kerugian yang diderita perusahaannya, karena masih ada beberapa lokasi yang belum terdata.

Adapun empat desa yang terdampak adalah Desa Warnajati, Neglasari, Pamuruyan, dan Sukasirna. Jalan menuju desa-desa tersebut terhalang menara yang rubuh dan bentangan kabel konduktor.

"Kami sedang mencari penyebab rubuhnya menara ini," kata Kepala PLN Unit Pelayanan Jaringan Cibadak, Machyudin.

Berdasarkan keterangan warga sekitar dan pekerja perkebunan, menara tersebut rubuh pada Senin (10/10/2011) sekitar pukul 23.30 WIB. "Saat itu kami mendengar ada suara seperti besi patah. Setelah diperiksa, ternyata ada empat menara yang tumbang," kata Atang, warga Kampung Ranji, Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak.

Menurut Atang, saat kejadian itu, cuaca sedang bagus, tanpa angin kencang, maupun hujan. Machyudin menambahkan, menara tersebut belum teraliri listrik. Rencananya jaringan kabel itu dipakai untuk mengalirkan listrik dari PLTU Palabuhanratu ke daerah Cibadak. Listrik belum mengalir karena PLTU Palabuhanratu belum selesai dibangun.

"Tower ini untuk mengaliri listrik berkekuatan 150.000 kilo volt, dari Palabuhanratu sampai Cibadak. Gangguan listrik warga di sekitar sini tidak terganggu karena jaringan yang baru ini belum aktif," ujar Machyudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com