Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Naik akibat Tingginya Permintaan

Kompas.com - 12/10/2011, 14:02 WIB
Siwi Nurbiajanti

Penulis

BREBES, KOMPAS.com — Harga bawang merah di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali naik dalam sepekan terakhir, setelah sekitar dua bulan lalu sempat terpuruk.

Saat ini, harga bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram, dari pekan lalu Rp 6.000 per kilogram, Rabu (12/10/2011).

Tingginya harga bawang merah sebagai dampak meningkatnya permintaan bawang dari luar daerah. Kondisi itu tidak diimbangi dengan ketersediaan bawang di Brebes karena saat ini panen hampir habis. Panen hanya berlangsung di wilayah Brebes tengah dan selatan, yang masih mendapatkan pengairan pada musim kemarau, seperti di Kecamatan Songgom. 

Saefudin Juhri (35), pedagang bawang merah di wilayah Brebes, mengatakan, permintaan bawang merah dari luar daerah meningkat hampir dua kali lipat. Permintaan dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, mencapai 10 hingga 15 truk per hari, atau sekitar 70 ton hingga 105 ton per hari. Padahal sebelumnya, permintaan bawang merah dari wilayah itu hanya sekitar lima hingga tujuh truk per hari, atau sekitar 35 ton 49 ton per hari.

"Permintaan dari Jakarta tinggi, karena pasokan dari daerah lain tidak ada," ujarnya. Selain itu, sejumlah pedagang bawang di Brebes juga mengekspor bawang ke Thailand dan Singapura.

Pengiriman dilakukan dua kali sepekan oleh empat agen, dengan volume sekitar 140 ton sekali pengiriman. Meskipun tidak secara langsung ikut mengekspor bawang, Saefudin mengaku ikut memasok bawang ke eksportir, sebanyak 10 ton per pekan. Menurut dia, tingginya permintaan bawang merah tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai.

Saat ini, luas tanaman bawang di Brebes yang masih atau sedang dipanen hanya sekitar 1.500 hektar, dengan produktivitas rata-rata 12 ton per hektar. Akibatnya, para pedagang terpaksa mencari bawang merah ke daerah lain, yaitu Majalengka. Luas panen bawang merah di wilayah itu diperkirakan mencapai 15.000 hektar.                

Kenaikan harga bawang merah menguntungkan sebagian petani yang sedang panen. Sukari (55), petani bawang merah di Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom mengatakan, petani diuntungkan oleh kenaikan harga, setelah beberapa waktu lalu terpuruk, akibat anjloknya harga bawang merah hingga Rp 4.000 per kilogram. Tahun lalu, petani juga banyak yang rugi, akibat hujan terus-menerus, yang mengakibatkan tanaman bawang merah gagal panen.                

Menurut dia, rata-rata modal untuk menanam bawang merah mencapai Rp 50 juta per hektar. Dengan produktivitas sekitar 12 ton per hektar, dan harga jual bawang Rp 8.000 per kilogram, petani bisa mendapatkan hasil panen sekitar Rp 96 juta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com