Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Polisi Terluka di Freeport

Kompas.com - 10/10/2011, 13:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Unjuk rasa sekitar 2.000 warga dari tujuh suku dan pekerja PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Senin (10/10/2011) pagi, berakhir rusuh. Dua warga dilaporkan tertembak, tujuh polisi terluka terkena lemparan batu, dan tiga kendaraan operasional PT Freeport hangus dibakar massa.

"Saya masih menungggu laporan dari Kapolres Timika, apakah dari warga yang tertembak itu ada yang tewas atau tidak," ujar Kepala bidang Humas Polda Papua, Kombes (Pol) Wahyono di Jakarta, Senin (10/10/2011).

Diberitakan sebelumnya, bentrokan berdarah tersebut dikabarkan telah menewaskan Piter Ayami Seba, karyawan PT Freeport Indonesia. Sementara tiga lainnya luka setelah diberondong tembakan aparat keamanan. Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIT di terminal Freeport Gorong-gorong Timika, Papua. Mereka ditembaki ketika hendak naik ke areal tambang di Tembagapura.

Wahyono menjelaskan, sekitar pukul 10.00 WIT, ratusan pekerja PT Freeport yang sebulan terakhir telah berunjuk rasa bergabung dengan ribuan warga dari tujuh suku di Timika, menuntut hak ulayat berupa lahan tanah.

Massa yang tak puas karena tak bisa bertemu dengan CEO PT Freeport untuk menyampaikan aspirasi mereka melampiaskan kemarahan dengan berbuat anarkis. Polres Timika yang hanya beranggotakan 100 personil dalam pengamanan tak mampu membendung aksi anarkis massa tersebut.

Tindakan tegas harus dilakukan petugas di lapangan, karena selain membakar, massa juga melakukan perlawanan dengan melempar batu ke petugas. "Sementara, belum ada laporan ada yang membawa senjata tajam," imbuhnya.

Hingga informasi ini disampaikan, lanjut Wahyono, situasi di lokasi bentrok telah terkendali. Dan kini, Polres Timika juga tengah bernegosiasi dengan perwakilan pengunjuk rasa. "Di PT Freeport sendiri ada Satgas pengamanan yang menjaga sejumlah titik vital di perusahaan itu. Sudah didorong 100 anggota dari Polda Papua juga untuk antisipasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com