Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Bertahan di Pelabuhan

Kompas.com - 07/10/2011, 22:14 WIB
Siwi Yunita Cahyaningrum

Penulis

 

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Gelombang tinggi dan angin kencang, menyebabkan nelayan tradisional belum bisa melaut hingga Jumat (7/10/2011) hari ini. Perahu-perahu nelayan kini berjejal di pelabuhan perikanan Muncar di Banyuwangi.

Tinggi gelombang, menurut nelayan masih mencapai 2 meter di Samudera Indonesia. Arus laut di selat Bali pun kencang. Beberapa nelayan yang awalnya mencoba-coba melaut, terpaksa harus kembali ke pelabuhan di Muncar karena cuaca tak bersahabat.

"Arus kencang, gelombang pun tinggi. Kami khawatir kapal tak bisa stabil di tengah laut," kata Sarwan (45) nelayan dari Muncar yang Kamis (6/10/2011) lalu urung melaut.

Menurut Sarwan, hanya perahu dengan kapasitas lebih dari 30 gross ton yang masih berani melaut. Adapun perahunya yang berkapasitas hanya 10 gross ton terpaksa disandarkan di pelabuhan.

Demi (39), nelayan lain pun tak berani melaut hingga ke tengah. Tetapi ia mencoba mencari per untungan dengan menyisir pantai yang jaraknya hanya kurang dari 3 mil dari daratan.

Meski aman, namun tangkapan ikan, tambah Demi, sangat sedikit, hanya kurang dari satu kuintal dalam sehari. " Kalau berani ke tengah mungkin bisa dapat 10 kuintal lebih, tetapi perahu kami tak akan mampu melawan gelombang," ujarnya.

Minimnya aktivitas melaut membuat suasana pasar ikan di Muncar sepi. Beberapa pedagang mengaku tak banyak mendapatkan pasokan ikan dari tempat pelelangan ikan. Stok ikan pun terbatas dari biasanya berjumlah ton menjadi hanya kuintal.

Suryadi (34) , pedagang ikan di Muncar, mengatakan jika pelelangan ikan di Muncar sepi, ia biasanya mendapatkan pasokan dari nelayan Grajagan dan Pancer di Banyuwangi bagian selatan atau dari Kabupaten Pasuruan.

"Namun sudah dua pekan ini, pasokan ikan dari tempat lain pun seret. Beberapa pengepul tak mengirim ikan lagi karena nelayan libur melaut. Tongkol dari Grajagan yang biasanya datang 1 ton kini tak dikirim sama sekali," kata Suryadi.

Meski mengganggu kegiatan nelayan, uaca buruk dan angin kencang belum mempengaruhi aktivitas kapal feri di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, dan Ketapang di Banyuwangi.

Hingga kemarin, menurut Juli, Kepala Pelabuhan Jangkar, kapal penumpang masih dioperasikan dari dan menuju Kalianget, Madura. Khusus untuk selat Madura, kondisi ombak tak setinggi di laut lepas, jadi masih aman untuk pelayaran.

"Sampai saat ini Kesyahbandaran Jangkar juga belum mengeluarkan larangan berlayar untuk kapal ferry menuju Madura," katanya.

Di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, aktivitas penyeberangan juga tak mengalami gangguan. Dalam sehari 12 kapal masih dioperasikan untuk melayani penumpang dari Ketapang di Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dan arah sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com