Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian PT Harus Bisa Diterapkan Masyarakat

Kompas.com - 02/10/2011, 21:59 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Kalangan perguruan tinggi (PT) di Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir giat melakukan penelitian di berbagai bidang yang menghasilkan teknologi dan produk inovatif yang dapat langsung diterapkan masyarakat. Selain menggunakan potensi alam di daerah, penelitian juga melibatkan masyarakat pedesaan yang mendorong peningkatan sumber daya manusia dan perekonomian.

Hasil penelitian unggulan dari perguruan tinggi di Jateng dipamerkan dalam Pameran Produk Inovasi (PPI) 2011 yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jateng, 30 September hingga 2 Oktober 2011, di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah di Kota Semarang.

Di stan kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Minggu (2/10/2011), dipamerkan antara lain kue kering dari bahan ampas tahu, nugget terung, manisan terung, dan dodol terung yang terbuat dari terung ungu, serta holtikultura (sayuran, cabai, dan bawang merah) dari pengembangan lahan pasir pantai.

Selain itu, Unsoed Purwokerto juga membawa padi jenis Inpago Unsoed 1 (padi gogo aromatik) yang cocok ditanam di lahan kering, terapi aroma asap tembakau yang berguna untuk mengeluarkan dahak, melegakan tenggorokan, serta mengandung antioksidan dan mukolitik.

"Semua produk inovasi ini sudah diuji. Hasil penelitiannya tidak terlalu tinggi dan mudah diterapkan masyarakat. Selama ini perguruan tinggi terjebak pada penelitian biaya tinggi dengan hasil teknologi yang terlalu tinggi," tutur Soeharso, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed.

Dalam pameran tersebut, Biro Konsultasi dan Pengembangan Agroindustri Universitas Semarang (BKPA-USM) juga menampilkan produk teknologi olahan tepung lokal, seperti tepung mocal (tepung singkong yang dibuat dengan menggunakan prinsip modifikasi sel singkong secara fermentasi), tepung pisang, dan tepung ubi jalar. Ada juga Nata Limba Mocal (bahan minuman berbentuk jeli yang terbuat dari limbah dari singkong).

Proses pembuatan tepung mocal hampir sama dengan proses pembuatan tepung singkong biasa (tapioka, kasava, gaplek, onggok). Proses fermentasi selama dua sampai tiga hari. "Kandungan protein tepung mocal lebih rendah dibandingkan tepung singkong biasa," kata Ketua BKPA USM Adi Sampurno, seraya menunjukkan proses fermentasi singkong di stan USM.

Selain dari kampus, dalam pameran tersebut juga dipamerkan hasil penelitian dari beberapa SMA di Jateng, kabupaten dan dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng, serta produk unggulan dari masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com