Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Ton Bibit Jagung Manis Ditahan

Kompas.com - 01/10/2011, 04:05 WIB

Tangerang, Kompas - Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, menahan 10 ton benih jagung manis impor yang diduga mengandung bakteri Pseudomonas syringae, Pantoea stewartii, dan Pantoea aglomerans. Apabila tiga bakteri berbahaya ini lepas dan menyebar, dapat menghancurkan industri pertanian sebuah negara karena gagal panen.

”Benih jagung impor ini dikirim perusahaan ternama produksi benih jagung di Thailand, anak perusahaan di Amerika Serikat, melalui kargo tanggal 12 Mei. Setelah melakukan uji sampel sebanyak dua kali dalam waktu yang panjang, kami mendapatkan hasil benih jagung itu mengandung tiga bakteri tanaman,” kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta Musyaffak Fauzi, Jumat (30/9).

Fauzi mengatakan, bibit jagung manis ini dikemas dalam ratusan plastik kecil berukuran 6 cm x 5 cm dan dimasukkan dalam dua peti kemas. ”Pada 1940, di Banglades terjadi gagal panen karena benih jagung itu mengandung bakteri berbahaya. Ada 2 juta warga Banglades meninggal akibat kelaparan. Kami tak ingin kejadian itu terjadi di sini.”

Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Kantor BBKP Soekarno-Hatta Isworo Hadi mengatakan, hingga kini obat pembasmi bakteri pada benih jagung asal Thailand itu belum ditemukan.

”Prosedur pengiriman benih jagung itu resmi. Hanya saja, bakteri jagung itu sangat berbahaya bagi pertanian kita sehingga diamankan dan akan dimusnahkan dalam waktu dekat,” jelas Isworo. (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com