Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascapanen Tembakau Diikuti Perilaku Seks Bebas

Kompas.com - 27/09/2011, 23:28 WIB

TEMANGGUNG, KOMPAS.com — Pascapanen tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kadang-kadang diikuti dengan perilaku sebagian petani dan orang-orang yang terlibat di dalamnya dengan menghabiskan uang hasil panen.

Sebagian orang itu tidak hanya sekadar belanja barang karena biasanya diikuti pula dengan perilaku seks bebas. Pemilik uang itu berkunjung ke berbagai lokalisasi prostitusi di Kota/Kabupaten Semarang dan kota lain di Jawa Timur.

Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Temanggung, Untoro Dwi S, Selasa (27/9/2011), mengatakan, perilaku seperti itu sulit dihentikan dan cenderung menjadi rutinitas yang berulang setiap panen tembakau terbilang sukses.  

"Dengan perilaku seperti inilah, maka penularan HIV/AIDS melalui perilaku berganti-ganti pasangan selalu terjadi," ujarnya.

Jumlah penderita HIV/AIDS yang terdata sejak tahun 1997 hingga sekarang telah mencapai 155 orang, dan 75 orang di antaranya meninggal dunia.

Penularan HIV/AIDS di Kabupaten Temanggung ini mayoritas disebabkan oleh penggunaan narkoba suntik dan perilaku berganti-ganti pasangan.

Kendatipun mayoritas penderita termasuk dalam kelompok usia produktif, sebagian lainnya ada pula yang masih berusia anak-anak. Jumlah penderita HIV/AIDS usia bawah lima tahun (balita) sejak tahun 1997 hingga sekarang terdata 10 orang, dan semua mendapatkan virus HIV dari ayah atau ibunya.

Dengan jumlah penderita HIV/AIDS yang terbilang banyak, kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djojonegoro Temanggung setiap bulan rutin mendapatkan pasokan obat antiretroviral (ARV). Jumlah pasokan obat selalu bervariasi menyesuaikan dengan jumlah penderita.

Farida, staf di Instalasi Farmasi RSUD Djojonegoro, mengatakan, untuk bulan September, jumlah penderita HIV/AIDS yang mengambil obat ARV di RSUD Djojonegoro terdata 43 orang, terdiri atas 41 pasien dewasa dan dua pasien anak-anak. Selain dari Kabupaten Temanggung, pasien-pasien tersebut juga berdatangan dari Solo, Magelang, dan Wonosobo.

Selain obat yang sudah diperuntukkan bagi penderita, Farida mengatakan, pihaknya juga selalu menyiapkan stok obat cadangan jika sewaktu-waktu ada tambahan penderita.

Bulan ini stok obat ARV sebanyak 289 botol dan 2.300 tablet obat untuk menyembuhkan penyakit yang menyertai penyakit HIV/AIDS, seperti diare atau radang paru-paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com