Ayo Berkeliling Bandung dengan Sepeda

BANDUNG, KOMPAS.com - Rencana Kota Bandung untuk memiliki penyewaan sepeda sudah mulai bergulir dengan pembangunan halte sepeda di beberapa tempat, dimulai dari titik Babakan Siliwangi. Nantinya, halte tersebut berperan penting dalam manajemen penyewaan sepeda yang bakal menjadikan Kota Bandung sebagai daerah yang ramah lingkungan.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil dari Bandung Creative City Forum (BCCF) sebagai salah satu konseptor penyewaan sepeda. Dengan penyelenggaraan Tunza Indonesia, konferensi internasional mengenai lingkungan di Bandung, pihaknya dipercaya untuk mengelola sekitar 1.500 unit sepeda untuk disewakan.

"Setiap orang bisa menyewa dengan hanya membayar Rp 2.000 per jam. Tarif tersebut terjangkau oleh siapa pun, terutama wisatawan," kata Ridwan, Selasa (27/9/2011) di Bandung.

Mekanismenya, sepeda disiapkan di berbagai halte yang tersebar di titik keramaian Kota Bandung, seperti hotel, pusat perbelanjaan, hingga restoran. Penyewa tinggal datang ke salah satu halte, menunjukkan kartu anggota kepada penjaga halte, kemudian langsung digowes ke tujuan mereka. Untuk mengembalikannya, tidak perlu di halte semula, tinggal mencari halte yang terdekat dan dikembalikan di sana.

Dengan mekanisme tersebut, seorang wisatawan tidak perlu bermacet-macetan untuk menikmati Bandung. Dia tinggal memarkirkan kendaraannya di hotel, mencari halte sepeda, dikayuh sampai tujuan, seperti factory outlet, restoran, atau mal dan mengembalikan sepeda di halte terdekat. Begitu pula sebaliknya bila dia ingin menuju lokasi lain maupun kembali ke hotel.

BCCF masih merumuskan mekanisme yang lebih rapi, efisien, dan mengurangi kemungkinan sepeda tersebut dibawa pulang peminjamnya. Yang pasti, persiapan terus dilakukan dan rencananya bakal bergulir dalam waktu enam bulan ke depan.