Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hektar Lahan Penghijauan Terbakar

Kompas.com - 26/09/2011, 02:28 WIB

LUMAJANG, KOMPAS - Kebakaran hutan yang terjadi di tiga titik di Gunung Lamongan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat pekan lalu, membakar 100 hektar tanaman pohon penghijauan. Kerugian akibat kebakaran itu sekitar Rp 1 miliar.

Selain itu, kebakaran di kawasan penghijauan itu dikhawatirkan merusak ekologi di sana, termasuk sembilan ranu atau danau di sekitarnya. Penghijauan di kawasan itu dilakukan Laskar Hijau (relawan pelestari hutan di Gunung Lamongan).

”Kebakaran sudah teratasi meskipun tadi masih ada beberapa titik api. Kebakaran terjadi karena awalnya masyarakat melakukan pembukaan lahan pertanian dengan membakar lahan,” tutur Ketua Laskar Hijau Aak Abdullah Al-Kudus, Minggu (25/9).

Menurut Aak, api muncul pertama kali di tiga titik di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (mdpl) di sisi barat selatan gunung. Api juga ditemukan di ketinggian 700 mdpl di sisi barat laut gunung.

”Api di ketinggian 700 mdpl diduga bermula dari orang yang membuat arang. Di sana memang banyak orang membuat arang, dan saat api belum benar-benar padam kadang sudah ditinggal pergi,” ujar Aak.

Bagi warga setempat, keberadaan Gunung Lamongan penting, terutama untuk keberlangsungan sumber air ”Bagi kami, Gunung Lamongan penting karena di sekitarnya ada sembilan ranu atau danau yang menghidupi dua kabupaten yaitu Lumajang dan Probolinggo,” ujar Aak.

Saat ini, sembilan ranu itu rata-rata mengalami penurunan debit air setinggi 3-7 meter. Tahun 2007 hingga awal 2010, salah satu ranu di sana, yakni Ranu Kembar, airnya pernah mengering dan habis sama sekali.

Sugianto, warga Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, yang turut memadamkan api, menuturkan, kebakaran Gunung Lamongan sudah ketiga kalinya terjadi tahun ini. ”Dua kejadian sebelumnya saat bulan puasa lalu. Namun, kebakaran Jumat kemarin itu yang terbesar,” ujar Sugianto. (SIR/DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com