Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabung Gas Idealnya di Luar Rumah

Kompas.com - 17/09/2011, 02:31 WIB

TANJUNG REDEB, KOMPAS.com- Berurusan dengan kompor sama dengan berhadapan dengan risiko kebakaran. Karena itu antisipasi untuk mengurangi  risiko kebakaran menjadi kepastian. Salah satu pencegahan yang perlu diperhatikan adalah penempatan kompor di dalam rumah.

Dalam workshop safety at home yang digelar dalam rangkaian 14thIndonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC), dijelaskan bahwa posisi kompor ideal berada di dekat dinding rumah.   “Kompor paling aman ditempatkan di dekat dinding,” ujar International Assessor Jeff Simskin, melalui dr David W saat berbagi wawasan dengan para peserta di Hotel Bumi Segah, Jumat (16/9). 

Pengetahuan safety itu menjawab pertanyaan peserta tentang antisipasi kebakaran dalam skala rumah tangga. Selain soal posisi kompor, peserta juga bertanya tentang penanganan kebakaran.   Kendati sudah memiliki alat pemadam portable di rumah, Jeff menyarankan jika api kebakaran sudah cukup besar, maka tinggalkan rumah dan telepon petugas pemadam kebakaran melalui nomor telepon 113.

Dimana tempat ideal menyimpan tabung gas? Dia mengatakan  idealnya ditempatkan di luar rumah dan jangan dalam posisi tertidur.  Lalu berapa jarak  ideal antara tabung gas dari dinding rumah dan antisipasi gangguan tikus dan potensi kehilangan?

Tidak ada batasan ideal antara dinding rumah dan tabung gas di luar rumah, sepanjang selang tersambung dengan baik. Untuk mengantisipasi tikus dan gangguan kehilangan, tabung gas ditempatkan dalam tempat yang tidak bisa dilewati tikus.  “Sebagai contoh,  dapur di tambang  tak ada tabung gas dalam dapur. Di rumah saya juga.  Jarak tak masalah, yang penting di luar rumah. Kita bisa gembok atau pasang kasa untuk menghindari tikus,” ujar dr David menambahkan.  

Materi safety at home menarik perhatian para peserta dari Penggerak PKK Kabupaten Berau, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XI DIM 0902, Persatuan Istri Karyawan (Periska) PT Berau Coal dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Berau. Talk show ini menarik, para ibu-ibu begiliran bertanya. Sangking antusiasnya, pertanyaan yang dilontarkan bertubi-tubi. Bukan hanya kepada Jeff, tapi kepada dr David W yang merupakan paramedis International SOS Indonesia.  

Misalnya soal penanganan luka bakar. Dr David menjelaskan, setelah penanganan pertama, sebaiknya korban luka bakar segera dibawa ke fasilitas medis terdekat. Semakin cepat dibawa, semakin baik.  Usai workshop PT Berau Coal membagikan secara gratis  100 tabung apar (alat pemadam api ringan) kepada semua peserta.   Istri Bupati Berau, Ny Sri Marawiyah Makmur tampil impresif saat membuka Workshop Safety at Home, Jumat (16/9).

Safety di bawah bantal

Sebelum memberikan kata sambutan, Ketua Penggerak PKK Kabupaten Berau itu memohon ijin untuk berdiri.  Ia mengatakan, kontak mata dengan para undangan akan lebih baik jika dilakukan dengan posisi berdiri. “Mohon izin saya berdiri, karena segala sesuatu lebih baik  dikomunikasikan melalui komunikasi mata. Cinta juga karena komunikasi kata,” ujarnya berfilosofi. Walaupun tanpa podium, Ny Sri dengan lancar memberikan sambutan. Ia mengawali sambutan dengan memohon maaf lahir batin kepada seluruh undangan, panitia 14thIFRC  dan manajemen PT Berau Coal.

Bahasanya mudah dicerna dan memiliki kedalaman intelektual. Bahkan sebelum memasuki substansi kegiatan workshop, Maruwiyah sedikit bercanda dengan narasumber asal Amerika Mr Jeff Simskin. Dia menyebut, Jeff merupakan narasumber paling ganteng. “Pasti ibu-ibu dari tadi memperhatikan nara sumber paling ganteng yang duduk di  samping saya,” ujarnya disambut  tawa seisi ruangan.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com