Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Dua Korban Luka Yang Dirawat

Kompas.com - 15/09/2011, 20:23 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Dua korban luka bagian kulit kepala mengelupas dan cidera otak ringan Lamidi (31) asal Nganjuk dan Ramlan (56) asal Surabaya yang juga menderita luka bagian kulit kepala mengelupas sampai sekarang ini masih menjalani perawatan di Rumah Saklit Citra Medika Mojokerto, Jawa Timur.

Keduanya juga mengalami shock setelah mengalami tabrakan bus Sumber Kencono bernomor polisi W 7181 UY dengan travel Elf Nusantara Jaya AG 7103 ML, Senin (12/9/2011) dini hari, di Jalan Bypass Mojokerto, sampai sekarang ini masih menjalani pera watan di Rumah Saklit Citra Medika Mojokerto, Jawa Timur.

Adapun tiga orang korban lainnya yang sempat menjalani perawat an di rumah sakit yang sama, hari Kamis (15/9/2011) sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, karena kondisi kesehatannya sudah membaik.

Mereka adalah pasangan suami-istri M Romli (38) dan Suriah (32) asal Bangkalan yang sempat menjalani perawatan selama tiga hari karena cidera otak ringan , serta Jumin Cahyono (59) asal Surabaya yang luka pada bagian mata sebelah kanan.

Setelah mendapat perawatan intensif dari dokter maupun perawat rumah sakit, tiga orang korban masing-masing Romli, Suriah dan Jumin sudah boleh pulang, katanya.

Romli, salah seorang korban luka yang bersiap hendak pulang ketika ditemui mengaku masih trauma atas kecelakaan bus Sumber Kencono dengan travel Nuasantara Jaya yang menimpa dirinya dan menelan banyak korban jiwa. Alasan nya, seringnya terjadi kecelakaan bus, khususnya Sumber Sumber Kecono, karena sopirnya ugal-ugalan dan saling ngebut untuk berebut penumpang di jalanan.

Saya masih trauma naik bus, karena takut sopirnya ugal-ugalan dan saling kebut hanya untuk dapat penumpang, katanya.

Ia mengatakan, perilaku sopir bus yang ugal-ugalan dan saling ngebut dan kejar-kejaran di jalanan hanya untuk berebut penumpang, sudah sewajarnya mendapat perhatian dan perbaikan, termasuk pengusaha busnya yang tidak mau tahu kondisi sopir, ke nek maupun kondekturnya selama berada di jalanan mencari penumpang.  

Kalau ada bus di depanya dapat penumpang, bus yang lain yang dibelakangnya tidak mau kalah, lalu ngebut memburu mencari penumpang didepannya, kata Romli.

Lamidi, satu-satunya korban se lamat dari penumpang travel Nusantara Jaya mengaku tidak tahu persis penyebab terjadinya tabrakan antara kendaraan yang ditumpanginya dengan bus Sumber Kencono.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com