Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penyelidikan Simpang Siur

Kompas.com - 14/09/2011, 08:24 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS.com — Hasil penyelidikan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam tregedi tabrakan bus Sumber Kencono bernomor polisi W 7181 UY dengan minibus travel Nusantara Jaya AG 7103 ML di Jalan Bypass Mojokerto, Jawa Timur, Senin (12/9/2011) dini hari, masih simpang siur, baik sesama polisi maupun Dinas Perhubungan Angkutan Jalan Jatim.

Kesimpangsiuran data hasil penyelidikan, misalnya, soal bus Sumber Kencono. Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Sam Budigusdian, bus Sumber Kencono sudah mengerem 45 meter sebelum lokasi tabrakan.

Namun, menurut Dishub, pengereman dilakukan 20 meter sebelum lokasi. Saat memberi tahu pihak manajemen Sumber Kencono, Dishub menyebutkan pengereman dilakukan 8 meter sebelum lokasi.

Sementara Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Jatim AKBP Totok HS mengatakan, bekas rem itu bukan dari bus, melainkan kendaraan lain yang melaju di belakang bus Sumber Kencono.

Kesimpangsiuran lainnya, Dirlantas Polda Jatim menyebutkan kecepatan bus Sumber Kencono sebelum terjadi kecelakaan sekitar 74 kilometer per jam. Bagaimana bisa memperoleh angka itu padahal bus yang naas itu tidak dilengkapi GPS. Sementara Kapolres Mojokerto AKBP Prasetijo Utomo mengungkapkan bahwa bus berkecepatan tinggi dan lampu bagian depan mati.

Dalam tragedi itu, sedikitnya 20 orang meninggal, termasuk sopir kedua kendaraan, dan beberapa orang luka-luka. Kerasnya benturan juga bisa dilihat dari 18 orang yang langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara dan dua orang yang meninggal di rumah sakit. Selain itu, juga bisa dilihat dari kondisi minibus yang hancur dan terpental sampai sekitar 12 meter serta bagian depan bus  yang rusak parah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com