Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji Langka gara-gara Sopir Kecelakaan

Kompas.com - 10/09/2011, 11:11 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Sudah tiga pekan ini warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sulit mendapatkan elpiji. Kelangkaan elpiji terutama dirasakan warga di pedesaan.

Akibatnya sejumlah warga di Kecamatan Waru, Pasean, Pegantenan, dan Proppo sudah beralih menggunakan kayu bakar.

Menurut Saiful, seorang pengecer elpiji 3 kg di Pasar 17 Agustus Pamekasan, beberapa waktu lalu ada jaminan dari Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Pamekasan Jhon Yulianto bahwa persediaan elpiji sebelum Lebaran hingga seminggu setelah Lebaran aman dan tidak akan terjadi kelangkaan.

"Kenyataannya sampai sekarang kirimannya masih belum lancar," keluh Saiful, Jumat (9/9/2011).

Koordinator pedagang Pasar 17 Agustus ini mengaku kesal karena kelangkaan tersebut diiringi dengan kenaikan harga, khususnya elpiji 3 kg yang menjadi Rp 14.000.

Sementara itu, Nuril Badri, salah satu pengecer elpiji di Desa Seddur, Kecamatan Pakong, mengaku sudah pontang-panting mencari pangkalan yang menyediakan elpiji. Sayangnya, meskipun stok elpiji masih ada, pihak pangkalan tidak mau menjualnya.

"Kalau pangkalan berani menjual Rp. 14.000, saya berani beli Rp. 13.500," ungkap Nuril Badri.

Dihubungi terpisah, Jhon Yulianto menyatakan keheranannya atas kelangkaan tersebut. Namun, kata Jhon, setelah langsung dia melakukan pengcekan silang ke pihak distributor, diketahui bahwa dua sopir pengangkut elpiji mengalami kecelakaan. Akibatnya, dari lima truk yang beroperasi, hanya satu yang bisa mengirim elpiji.

"Mulai kemarin sudah mulai didistribusikan ke beberapa pangkalan, meskipun truk pengangkutnya hanya berkapasitas 500 tabung untuk ukuran 3 kg," ungkap Jhon, Jumat (10/9/2011).

Anggota DPRD Pamekasan, Khairul Kalam, meminta agar Bagian Perekonomian dan pihak distributor segera mengirimkan elpiji ke beberapa desa karena persediaan di perkotaan relatif sudah terpenuhi.  "Kalau di pelosok mau pakai minyak tanah, harganya mahal dan cukup sulit mendapatnya. Jadi, elpiji secepatnya dikirim," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com