Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Cinta, Gadis Remaja Gantung Diri

Kompas.com - 10/09/2011, 04:26 WIB

Bekasi, Kompas - Diduga diputus oleh pacarnya, Irfanati Syahidah (15) memilih gantung diri di lantai tiga di rumah di Jalan Satria, Perumahan Pejuang Jaya, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis (8/9) sore.

Kepala Kepolisian Sektor Medan Satria Komisaris Triyono, Jumat, mengatakan, hasil penyelidikan sementara, gadis bungsu pasangan Hermawan Suherman (61) dan Sri Sulasmini (51) itu gantung diri akibat patah hati. Polisi menemukan pesan singkat (SMS) di telepon seluler korban dari seorang pemuda yang meminta hubungan asmara mereka diakhiri.

”Garis besarnya, dalam SMS itu, sang pemuda tidak menghendaki hubungan dilanjutkan karena orangtua korban tidak merestui,” kata Triyono.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Medan Satria Inspektur Satu Aba Wahid Key menambahkan, isi SMS itulah yang mungkin mendorong Irfanati patah hati, tertekan, dan gantung diri. SMS dari sang pacar yang diketahui bernama Hendi itu diterima Irfanati, Kamis siang, ketika sedang menonton televisi bersama ibundanya. Dari keterangan ibundanya, setelah menerima SMS itu, Irfanati naik dan ternyata bunuh diri.

”Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada fisik Irfanati,” kata Wahid Key. Artinya, gadis ini bukan korban tindak kejahatan. Irfanati menggantung diri dengan memakai tali plastik merah di kaso atau balok rumah.

Menurut pihak keluarga, tidak pernah ada masalah dengan Irfanati. Hubungan si bungsu dan semua kakak lelakinya pun baik. Di kalangan teman di Sekolah Menengah Kejuruan Taman Harapan, Kota Bekasi, Irfanati dikenal gadis periang, penyuka musik, dan terampil memetik gitar. Untuk itu, petugas pun sulit menelusuri mengapa Irfanati menempuh jalan bunuh diri.

Dosen Jurusan Psikologi Universitas Islam Bekasi, Siti Nurhidayah, mengatakan, seseorang yang bunuh diri cenderung berkepribadian mudah putus asa dan depresi biarpun dalam keseharian tampak baik-baik saja. Orang depresi cenderung ingin menghilangkan diri agar tidak malu atau untuk menutupi kelemahannya.

Cara bunuh diri, lanjut Siti, memang bisa terinspirasi dari film, pemberitaan, dan cerita orang lain. ”Media perlu berhati-hati dalam melaporkan kasus-kasus seperti ini sebab berpengaruh dan bisa menjadi inspirasi. Orang yang depresi berbeda dengan yang agresif. Menurut Siti, orang agresif cenderung ingin menyakiti orang lain sebagai solusi permasalahan hidup. Caranya pun bisa terinspirasi dari film, media massa, dan orang lain. (BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com