Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tomohon Belum Evakuasi Warga Rawan Bahaya

Kompas.com - 28/08/2011, 19:17 WIB

TOMOHON, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, masih menunggu data dan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung bila harus mengevakuasi warga di radius bahaya Gunung Lokon di Sulawesi Utara.

"PVMBG Bandung lebih berkompeten mengambil kebijakan apakah warga sudah harus diungsikan atau tidak. Karenanya, kami masih harus menunggu informasi dari mereka," kata Wali Kota Tomohon, Jimmy Feidy Eman, di Tomohon, Minggu (28/8/2011).

Selain evakuasi warga, menurutnya, radius bahaya Gunung Lokon masih berlaku sepanjang belum ada perubahan yang dilakukan PVMBG Bandung.

"Intinya, PVMBG yang akan mengevaluasi apakah status gunung ini sudah harus dinaikkan atau tidak. Memang sekarang ini Gunung Lokon sementara dalam peningkatan aktivitas," tandasnya.

Eman kembali menegaskan bila hingga kini masih siaga. Karena itu, dia berharap radius bahaya Gunung Lokon harus dipatuhi bersama sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi letusan susulan yang lebih parah.

"2,5 kilometer dari bibir kawah harus dipatuhi. Jangan sampai ada aktivitas di dalam radius bahaya tersebut. Kemungkinan terjadinya letusan sangat memungkinkan," imbuhnya.

Karena itu, Eman menjelaskan, Pemerintah Kota Tomohon segera melakukan rapat koordinasi dengan musyawarah pimpinan daerah (muspida) Kota Tomohon dan komando tanggap darurat.

"Rapat koordinasi ini segera kami lakukan. Langkah apa yang akan kami lakukan pasca-letusan Gunung Lokon akan dibicarakan bersama dalam forum itu. Ini sebagai tindak lanjut mengantisipasi aktivitas vulkanik Gunung Lokon yang agak meningkat," kata Eman.

Pasca-letusan Rabu (17/8/2011) yang sering disertai letusan kecil, Minggu (28/8/2011), Gunung Lokon kembali meletus dengan ketinggian letusan 2.500 meter. Hingga kini letusan susulan masih terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com