Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre 6 Jam untuk 5 Liter Minyak Tanah

Kompas.com - 19/08/2011, 09:52 WIB

MAJENE, KOMPAS.com — Minyak tanah di Majene, Sulawesi Barat, kian sulit didapatkan warga selama Ramadhan. Untuk bisa bisa membawa 5 liter minyak tanah subsidi, warga harus antre dan berdesak-desakan di pangkalan hingga enam jam.

Tak sekadar antre, syarat mendapatkan minyak tanah pun terbilang rumit. Mereka harus menunjukkan KTP dan kartu keluarga untuk mendapatkan selembar kupon yang akan ditukar dengan 5 liter minyak tanah.

Tak mengherankan, pangkalan minyak tanah di Kelurahan Banggae, Majene, Jumat (19/8/2011), tampak seperti pasar dadakan. Ratusan ibu dan anak rela menunggu di pangkalan sejak pagi.

Meski tak jelas kapan pasokan minyak tanah dari Pertamina tiba, warga rela menunggu di pangkalan, bahkan hingga enam jam, sambil menenteng jeriken kosong. Mereka sengaja datang lebih awal agar tak kehabisan jatah.

Sunarti, ibu rumah tangga asal Kelurahan Banggae, terlihat beberapa kali bolak-balik dari rumah ke pangkalan sambil menggendong anaknya hanya untuk mengecek apakah minyak tanah sudah dibagikan kepada warga.

"Ini merepotkan, setiap hari harus mengantre berjam-jam. Kadang sudah mengantre, namun tidak kebagian kupon," ujar Sunarti. Ia mengaku banyak pekerjaan rumahnya terbengkalai karena waktu terbuang di pangkalan minyak tanah.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Majene Syamsuddin Ahmad kepada wartawan mengaku kelangkaan minyak tanah terjadi karena Pertamina mengurangi jatah minyak tanah dari semula 37 tangki setiap bulan menjadi tujuh tangki. Harapannya, warga rela beralih menggunakan elpiji 3 kilogram.

Namun, Syamsuddin menyatakan, selama Ramadhan, pemerintah setempat telah meminta Pertamina menormalkan kembali pasokan minyak tanah seperti sebelumnya. Sayangnya, hingga hari ini, minyak tanah tetap langka dan harganya mencapai Rp 10.000 per liter di tingkat pengecer. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com