Subang, Kompas
Harga gabah di beberapa desa di Kecamatan Patokbeusi dan Pabuaran, Kabupaten Subang, Minggu (7/8), bervariasi menurut mutu mulai Rp 3.800 per kg hingga Rp 4.000 per kg gabah kering panen (GKP). Menurut sejumlah petani, angka itu relatif sama dengan situasi harga selama Juli lalu, tetapi jauh lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah Rp 2.600 per kg GKP.
”Pedagang mengumpulkan stok sebanyak-banyaknya karena beberapa hari menjelang dan sesudah Lebaran aktivitas panen, penggilingan, serta pengiriman beras ke Jakarta berkurang drastis,” kata Juju (45), petani di Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran.
Tingginya harga gabah juga dinilai terkait hasil panen yang tak optimal di sebagian daerah. Adun (53), petani di Cirangkong, Kabupaten Purwakarta, mengatakan, hasil panen sebagian besar petani di desanya turun karena serangan hama penggerek batang dan wereng, serta kekurangan air. Beberapa petani bahkan gagal panen atau hasil panen hanya cukup untuk pangan keluarga.
Area panen padi di Jabar terus meluas dua bulan terakhir. Berdasarkan data Dinas Pertanian Jabar, dari sekitar 800.000 hektar sawah yang ditanami padi pada musim tanam April-September (gadu), 300.000 ha di antaranya telah panen. Produktivitas naik dari 5,7 ton tahun lalu menjadi 5,8 ton per ha tahun ini. Namun, di sebagian persawahan, hasil panen stabil atau turun.
Menurut Aziz Jaelani (54), pedagang beras di Pasar Rebo, Purwakarta, ketidakpastian cuaca mendorong pedagang mengamankan stoknya. Saat panen masih berlangsung seperti sekarang, mereka memburu gabah ke sentra-sentra padi sebagai cadangan menghadapi masa paceklik pada akhir hingga awal tahun mendatang.