Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur KA Purwokerto-Wonosobo Diaktifkan

Kompas.com - 05/08/2011, 21:59 WIB

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Jalur kereta api penghubung lintas tengah Jawa Tengah antara Purwokerto-Purbalingga-Wonosobo, akan segera diaktifkan kembali.

Revitalisasi jalur sepanjang 92 kilometer yang tidak berfungsi sejak 25 tahun lalu itu, menjadi alternatif moda transportasi sebagai antisipasi lalu-lintas jalan raya yang kian padat.  

 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Purbalingga, Setiyadi, Jumat (5/8/2011) mengatakan, pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Purbalingga, jaringan perkeretaapian menjadi sistem jaringan prasarana utama. Ini menyesuaikan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008, tentang RTRW Provinsi Jateng yang juga mencantumkan arah kebijakan transportasi pada sarana perkeretaapian.   

 

"Rencana ini belum final. Harus dibahas dulu bersama instansi lain terkait," ujarnya.

Instansi-instansi itu masuk dalam wadah Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, yang meliputi Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perikanan dan Kelautan, serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.  

 

Jaringan lintas tengah KA tersebut menghubungkan Purwokerto-Purbalingga-Banjarsari-Purwonegoro-Banjarnegara-Wonosobo. Selain itu, dua stasiun KA juga akan dihidupkan lagi yakni di Kecamatan Kalimanah dan Kecamatan Purbalingga.  

 

Peneliti transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang , Djoko Setijowarno, sangat mendukung gagasan itu. Apalagi kepadatan jalan raya jalur tengah Jateng sudah kian parah. Lebar jalan pun sempit. "Karena itu, kereta api seyogianya dijadikan alternatif utama," katanya.  

 

Djoko yang juga Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia tersebut menilai, jalur kereta yang melintas dari Purwokerto-Wonosobo relatif lebih aman dibandingkan Solo karena sebagian besar berada di pinggiran jalan.  

 

Butuh Rp 2 triliun

Diperkirakan, sedikitnya dibutuhkan dana Rp 2 triliun untuk merevitalisasi jalur lama tersebut. Dana itu untuk memperbaiki rel, seluruh bantalan kereta, sistem persinyalan, jembatan, stasiun dan halte. Jalur kereta melewati 14 stasiun yang kini kondisinya lumayan baik.  

 

Namun, butuh komitmen tegas dari pemkab terkait, karena sebagian jalur sudah beralih fungsi menjadi permukiman penduduk dan pertokoan, kendati berdiri di tanah milik PT Kereta Api Indonesia.  

 

"Revitalisasi rel biayanya lebih murah dibandingkan dengan perbaikan jalan atau membuat jalan baru. Hidupnya jalur tengah Jateng, juga akan memacu perekonomian di daerah ini," ujar Djoko, yang menyebutkan revitalisasi jalur tersebut sudah masuk rencana induk Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.  

 

Dimintai tanggapannya, Bupati Banjarnegara Djasri menilai, dengan kondisi jalan raya yang sebagian besar rusak, moda kereta api bisa menjadi alternatif bagi transportasi. Apalagi, dihidupkannya lagi jalur KA bisa dimanfaatkan sebagai obyek pariwisata yang menawarkan panorama indah sepanjang Purwokerto-Wonosobo.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com