Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Betet Jadi Suaka Harimau Sumatera

Kompas.com - 03/08/2011, 13:02 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pulau Betet di kawasan Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan, digunakan sebagai suaka harimau sumatera. Suaka ini terutama diperuntukkan bagi harimau yang menjadi korban konflik dengan manusia.

Hal ini dikatakan Kepala Balai Taman Nasional Sembilang, Tatang, Rabu (3/8/2011), usai pelepasliaran harimau Sumatera Selatan di Pulau Betet.

Harimau betina berusia tujuh tahun itu ditangkap di kawasan konsensi hutan tanam industri PT Sumber Hijau Permai sekitar dua bulan lalu, menyusul tewasnya dua pegawai di anak perusahaan Sinar Mas Group karena serangan harimau.

"Mulai sekarang, Pulau Betet menerima pemindahan harimau-harimau sumatera yang tertangkap. Dengan menempatkan di sini, manusia tetap aman, dan harimau juga selamat," kata Tatang.

Menurut Tatang, Pulau Betet mempunyai persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi habitat baru harimau Sumatera. Selain mempunyai sumber air tawar, pulau kecil ini juga menjadi habitat banyak babi hutan yang dapat menjadi mangsa harimau.

Pulau itu juga cukup terpencil, karena letaknya terpisah dari Pulau Sumatera. Di Pulau Betet juga ditemukan indikasi adanya harimau sumatera lainnya. Akan tetapi, populasinya belum bisa diketahui.

Adanya tempat khusus untuk suaka binatang langka itu dinilai sangat penting, karena harimau sumatera semakin terancam oleh manusia. Saat ini, diperkirakan banyak harimau sumatera yang hidup di luar kawasan perlindungan satwa.

Pembukaan lahan banyak terjadi di habitat asli mereka. Daerah yang dahulu merupakan tempat mereka mencari mangsa pun berubah menjadi lahan perkebunan, hutan tanam industri, maupun pemukiman.

Jumlah harimau sumatera semakin langka, yaitu diperkirakan hanya 300 ekor tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com