MALANG, KOMPAS.com — Sejak hari pertama puasa, tiga tempat lokalisasi yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, sudah steril dari para PSK.
Para PSK yang setiap malamnya mangkal di tiga lokasi tersebut kebanyakan memilih pulang kampung saat memasuki bulan puasa ini. Tiga tempat lokalisasi yang ada di Kabupaten Malang itu adalah Lokalisasi Suko di Kecamatan Sumberpucung, Lokalisasi Slorok, dan Lokalisasi Kebobang di Kecamatan Ngajum.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (2/8/2011), suasana di beberapa rumah yang ada di Lokalisasi Suko tampak sepi. Tak terlihat para PSK menyapa dan mangkal di depan teras rumah di tempat tersebut.
"Sejak hari pertama puasa, di sini sudah sepi. Semua PSK yang mangkal di sini pada pulang kampung semua karena kebanyakan yang jadi PSK di sini itu bukan orang Malang. Mereka dari luar Malang," kata Parmuji (53), seorang warga yang tinggal berdekatan dengan Lokalisasi Suko. Lokalisasi ini adalah yang paling besar di Kabupaten Malang. Di dalamnya terdapat 36 wisma dengan jumlah 150 PSK.
"Sejak dua hari lalu, di tiga lokalisasi itu para PSK sudah banyak yang pulang kampung. Mereka harus ikut puasa juga," kata Kepala Bidang Wasdal Trantibum Satpol PP dan Linmas Kabupaten Malang Ichwanul Muslimin.
Pihak Pemerintah Kabupaten Malang dan Polres Malang sudah menginstruksikan agar lokalisasi pada H-2 Ramadhan sudah harus tak beroperasi alias ditutup. "Kami sudah menggelar razia ke sejumlah titik sejak H-2 Ramadan lalu. Semua PSK sudah pada pulang kampung," katanya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Komite Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Malang, Adi Purwanto, ketiga lokalisasi itu memang sudah sepi setelah pihaknya melakukan pengecekan. "Hal ini terutama di Lokalisasi Suko, sebagai induk lokalisasi di Kabupaten Malang, juga betul-betul sudah sepi," akunya.
Adi berharap, para PSK tersebut tak kembali lagi setelah Lebaran. "Semoga mereka bisa mencari pekerjaan lain selain jadi PSK," harapnya.
Sementara itu, menurut pengakuan salah satu pemilik wisma di Lokalisasi Suko, biasanya para PSK kembali lagi setelah Lebaran. "Kalau Ramadhan, mereka tertib, tak akan ada yang beroperasi," aku pria berbadan tegap yang enggan disebutkan namanya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.