Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Manokwari Turun ke Jalan

Kompas.com - 02/08/2011, 11:58 WIB

MANOKWARI, KOMPAS.com - Ribuan warga Manokwari dan sekitarnya turun ke jalan berunjuk rasa menuntut kemerdekaan tanah Papua.

Sejak Selasa (2/8/2011) pagi pukul 09.00 WIT, ratusan warga mulai berkumpul di depan kantor Dewan Adat Papua, di daerah Sanggeng. Mereka menunggu massa yang lainnya datang dari berbagai daerah.

Sekitar pukul 12.00 WIT, ribuan massa berangkat menuju kantor DPR dan gubernur Papua Barat. Di tengah jalan, massa itu bertemu dan menyatu dengan massa lainnya yang berkumpul di sekitar kampus Universitas Negeri Papua, yang umumnya pemuda dan mahasiswa.

Tuntutan aksi damai mereka ialah kemerdekaan tanah Papua lepas dari NKRI. Demo juga bermaksud mendukung internasionalisasi masalah Papua yang menolak hasil Penetuan Pendapat Rakyat (Pepera). Kabarnya, aksi juga dilakukan di beberapa tempat, bahkan di luar negeri.

Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlanjut. Sementara itu, Kapolres Manokwari AKBP Agustinus Supriyanto mengatakan, unjuk rasa adalah kebebasan warga mengapresiasikan suaranya. Namun dia minta warga yang berunjuk rasa tidak membuat kerusuhan, merusak atribut negara, makar.

Untuk mengamankan demo, polisi dan TNI menurunkan 420 personil gabungan, dari Kodim, TNI AL, Kompi, Polisi Militer, dan anggota Polres Manokwari.

"Warga tak perlu resah karena kami memberikan perlindungan," ujar Agustinus terkait keresahan warga yang muncul dipicu oleh beredarnya pesan singkat berisi akan ada kerusuhan besar-besaran di sejumlah tempat.

Sejak pagi, kondisi kota Manokwari cenderung sepi, tidak seperti biasanya. Bahkan sejumlah sekolah memulangkan lebih cepat siswanya, dan pegawai kantor pulang lebih awal. Seperti di kantor gubernur Papua Barat, banyak pegawai memilih pulang cepat, dari pada di kantor.

Agustinus menambahkan, warga tak perlu resah dan takut dengan unjuk rasa tersebut. Dia mengimbau agar warga tak menghiraukan isu atau pesan singkat yang membawa berita meresahkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com