Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Saidi: Rezim Ini Akan Bangkrut

Kompas.com - 27/07/2011, 15:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh reformasi dan sejarawan Ridwan Saidi menyatakan, rezim ini diambang kebangkrutan. Dia menyebut beberapa indikator ekonomi sebagai rujukannya.

"Rezim ini akan bangkrut. Rezim SBY-Boediono telah membuat rakyat sengsara. Makan susah, pekerjaan susah, dagang pun susah," kata Ridwan saat berorasi dalam mimbar bebas peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2011).

Dia mengatakan, pemerintah sebenarnya harus memiliki kesadaran untuk mundur dari jabatan jika tidak mampu memenuhi amanat untuk menyejahterakan rakyat. "Supaya tidak menyebabkan warga terus dililit hidup yang sulit. Harga sembako tinggi, harga BBM naik terus," tuturnya.

Ridwan mengatakan, banyak darah telah tertumpah untuk mencapai era reformasi. Namun, yang terjadi kemudian adalah terbentuknya rezim yang korup yang menyebabkan negara diambang kebangkrutan.

"Karena tidak sanggup menangkap para penggarong duit negara, banyak kebijakan dikeluarkan yang menyebabkan rakyat menjadi semakin sulit hidupnya," kata Ridwan.

Tak hanya negara, Partai Demokrat (PD) juga dianggapnya akan segera bangkrut. Berbagai kasus korupsi yang diduga melibatkan para petinggi PD dianggapnya sebagai tanda-tanda akan berakhirnya era PD. "Saya menyebutnya Demokrut karena Demokrat akan bangkrut," katanya.

Menurut Ridwan, dengan berbagai kasus yang terjadi saat ini, seharusnya PD sudah dibubarkan. Namun, menurut undang-undang, yang berhak membubarkan parpol adalah pemerintah.

"Nah, kalau pemerintahnya mereka-mereka juga, bagaimana mungkin dibubarkan," ucap Ridwan.

Dia mengungkapkan, saat ini sedang menyusun uji materi atas UU Parpol agar yang berhak membubarkan parpol adalah rakyat. "Minggu depan saya akan ke MK untuk menyerahkan uji materi agar rakyat yang berhak membubarkan parpol, bukan pemerintah," kata Ridwan.

Ridwan yang tampil sebagai orator kedua setelah Mochtar Pakpahan juga mengajak para peserta mimbar bebas untuk memulai gerakan pembaruan sebagaimana yang dilakukan 15 tahun lalu.

"Lima tahun lalu kita mempertahankan gedung ini di tengah desingan peluru. Kita yang telah memulai (reformasi) di sini dan kita yang akan mengakhiri rezim ini di sini juga," kata Ridwan mengakhiri orasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com