Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darsem Bantah Janji Perbaiki Jalan Rusak

Kompas.com - 27/07/2011, 08:40 WIB

SUBANG, KOMPAS.com — Darsem—tenaga kerja Indonesia asal Subang yang sempat disebut-sebut terancam hukuman mati—yang telah menerima uang bantuan masyarakat senilai Rp 1,2 miliar membantah berjanji akan mempergunakan uangnya untuk memperbaiki jalan.

Dihubungi melalui sambungan telepon saat sedang berada di Indramayu, Selasa (26/7/2011) kemarin, Darsem berkilah, publik telah salah mengartikan pernyataannya. Darsem menyatakan, maksudnya bukan memperbaiki jalan, tetapi memperbaiki rumah barunya yang di pinggir jalan.

"Mungkin salah denger. Saya bilang akan memperbaiki rumah yang dipinggir jalan yang baru dilunasi jika uangnya sudah diterima. Gitu, Kang. Siapa yang mau memperbaiki jalan?" katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah menerima dana bantuan dari pemirsa salah satu televisi swasta, Darsem mengaku akan menyumbangkan sebagian dana itu untuk memperbaiki jalan yang menuju ke rumahnya. "Insya Allah jalan yang rusak akan dibenerin," kata Darsem kepada Kompas.com di rumahnya, Jumat (15/7/2011) malam silam.

Selain itu, Darsem pun mengaku akan membantu orang jompo dan akan mengutamakan acara khitanan anaknya yang rencananya akan dilaksanakan setelah Lebaran ini.

Untuk bekal hidup di masa depan, Darsem akan membeli rumah dekat dengan rumah orangtuanya. "Saya ingin yang tidak jauh dari orangtua, tetapi belum saya tawar," ujar Darsem.

Sebagai modal hidup, Darsem berencana akan membeli sawah dan kapal penangkap ikan. Menurut Darsem, dengan modal tersebut diharapkan ia bisa membesarkan Sapi'i, anaknya, dengan pendidikan yang baik.

Darsem adalah TKI bermasalah yang terbilang beruntung. Ia disebut-sebut terancam hukuman mati karena tuduhan pembunuhan terhadap kerabat majikannya.

Belakangan diketahui, Darsem belum pernah menerima vonis atas tuduhan tersebut. Sementara ahli waris korban konon kabarnya bersedia memaafkan dengan diyat sebesar 2 juta riyal atau Rp 4,7 miliar. Darsem berhasil pulang setelah pemerintah disebut-sebut telah membayar diyat kepada keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com