Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang-lubang di Jalintim Mulai Ditutup

Kompas.com - 20/07/2011, 03:53 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Lubang-lubang di jalan lintas timur dan lintas tengah Sumatera bagian selatan dijamin sudah tertutup menjelang masa mudik tahun ini. Penutupan dan pengaspalan di jalur utama pemudik ini ditargetkan selesai pada H-7.

Saat ini, proses perbaikan jalan lintas timur (jalintim) dan lintas tengah (jalinteng) Sumatera Selatan masih berlangsung. Perbaikan juga dilakukan pada Jembatan Tulang Bawang di perbatasan Lampung-Sumatera Selatan yang telah rusak berat sehingga tak bisa dilewati kendaraan berat selama beberapa pekan terakhir. Perbaikan jembatan Tulang Bawang ditargetkan selesai pada 10 Agustus mendatang.

Kepala Balai Nasional Regional III Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum Bastian Sihombing mengatakan, perbaikan jalan dimaksudkan untuk mencegah kemacetan di sepanjang jalintim dan jalinteng. ”Semua kendaraan dijamin akan mengalir selama masa mudik nanti,” tuturnya di Palembang, Selasa (19/7).

Kerusakan jalan terparah terdapat di sebagian jalintim dan jalinteng dari Kabupaten Muara Enim hingga Pelabuhan Tanjung Siapi-api. Selama ini, jalur ini digunakan sebagai jalur angkutan batu bara. Selain berlubang-lubang, jalur tersebut juga bergelombang karena aspal yang terkelupas di banyak titik.

Menurut Bastian, perbaikan juga difokuskan di persimpangan-persimpangan rel kereta api yang umumnya berlubang besar sehingga sering mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Jalan-jalan di sekitar rel kereta ini diaspal ulang untuk menutup lubang.

Tahun ini terdapat tiga program peningkatan jalan nasional di Sumatera Selatan, yaitu pemeliharaan, pengaspalan ulang, dan pelebaran. Perbaikan ini meliputi jalan nasional sepanjang lebih kurang 1.445 kilometer dengan anggaran sekitar Rp 800 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.

”Perbaikan juga dilakukan di tiga provinsi di Sumatera bagian selatan lainnya. Saat ini, penyelesaian perbaikan dan pemeliharaan jalan di empat provinsi itu sudah 34 persen,” papar Bastian.

Kondisi jalintim dan jalinteng yang kerap rusak dan macet sering dikeluhkan masyarakat. Kerusakan jalan diduga disebabkan padatnya arus kendaraan serta banyaknya kendaraan angkutan yang berbobot lebih dari batas maksimal tekanan beban jalan.

Minim penerangan

Sementara itu, kondisi penerangan di jalur Gentong di Kabupaten Tasikmalaya masih memprihatinkan. Mayoritas lampu tenaga matahari tidak berfungsi. Akibatnya, salah satu titik utama lintas selatan Jawa ini gelap gulita pada malam hari.

”Jalur Gentong semakin berbahaya pada malam hari karena nyaris tidak ada penerangan. Padahal, kalau malam hari, kendaraan yang melintas semakin banyak,” kata Ema (28), warga Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (19/7).

Di jalur itu sebenarnya ada 36 lampu bertenaga matahari yang dipasang Pemerintah Provinsi Jawa Barat di kawasan Gentong yang panjangnya 3 kilometer. Saat ini, komponen listrik 4 lampu hilang dan 17 lampu rusak. Akibatnya, hanya 15 lampu yang masih berfungsi dengan baik.

Hari (40), pengemudi travel Bandung-Tasikmalaya, mengaku lebih banyak mengandalkan pengetahuannya tentang kondisi jalan saat melintas di daerah Gentong. (IRE/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com