Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Titik Api di Hutan Jati Madiun

Kompas.com - 15/07/2011, 04:36 WIB

Madiun, Kompas - Memasuki musim kemarau, kebakaran mulai melanda kawasan hutan di wilayah Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan Madiun, Perusahaan Umum Perhutani Unit II Jawa Timur. Paling tidak terdapat tiga titik api di wilayah BKPH yang memiliki luas 2.833,5 hektar itu.

Pantauan Kompas di lapangan, Kamis (14/7), asap hitam tebal membubung di udara di atas kawasan hutan jati di wilayah BKPH Mojorayung. Kebakaran itu menghanguskan pohon jati berusia 2-4 tahun dan bibit tanaman jati yang baru berusia beberapa bulan.

Warga mengaku tidak mengetahui secara persis kapan api mulai membakar hutan. Salah satu warga, Sutawi, mengaku melihat api mulai berkobar sekitar pukul 11.00. Belum diketahui luas hutan yang terbakar.

Salah satu titik lokasi kebakaran ada di kawasan hutan jati Petak 198 Stasiun Pemantauan Lingkungan 01 Resor Pemangkuan Hutan Bludru di tepi Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Api membakar semak belukar yang mengering serta ranting-ranting dan daun jati.

Ketika melintas di jalan desa di tepi hutan, Kompas melihat bekas kebakaran hutan sepanjang sekitar 500 meter. Api di pinggir hutan telah padam, tetapi di dalam hutan api masih berkobar. Kobaran api menjalar dengan cepat mengikuti arah angin dan meninggalkan abu hitam yang mengepulkan asap.

Berdasarkan keterangan dari warga, hingga sore, belum ada petugas dari Perum Perhutani BKPH Madiun yang datang ke lokasi kebakaran, apalagi berupaya memadamkan api. Padahal, lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 500 meter dari Kantor Asisten Perkebunan Pemangkuan Hutan Bludru.

Kepala Seksi Humas Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Edi Suroso memperkirakan kebakaran hutan jati di Madiun akibat ulah masyarakat. Biasanya motif membakar hutan adalah untuk mengalihkan perhatian petugas supaya masyarakat bebas mencuri kayu.

Kebakaran hutan yang diperkirakan akibat ulah manusia juga terjadi di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pada Sabtu malam pekan lalu, sekitar delapan hektar lahan hangus dan diperkirakan akibat aktivitas perkemahan mahasiswa.

Kepala Tahura Sultan Adam, Akhmad Ridhani, mengatakan, selama musim kemarau ini sudah ada 119,5 hektar lahan yang terbakar, sebagian besar masih berupa alang-alang. (WER/NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com