Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Tunggu Raskin

Kompas.com - 09/07/2011, 03:14 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Masyarakat makin menjerit dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebab pendapatan dan pengeluaran sudah jauh panggang dari api. Untuk itu, masyarakat yang berpenghasilan rendah mulai mengandalkan pembagian beras untuk rakyat miskin.

Warga Ilir II, Palembang, Sumatera Selatan, Rohani (34), mengatakan, keluarganya telah mengurangi pembelian beras di pasar dari biasanya 5 kilogram tiap pembelian menjadi 3 kg dalam sekali belanja. ”Harga beras sudah tinggi sekali, jadi kami kurangi. Rencananya akan kami campur dengan raskin (beras untuk rakyat miskin) sehingga bisa dipakai lebih lama,” tuturnya di Palembang, Jumat (8/7).

Harga beras berkualitas terendah di Palembang Rp 6.500-Rp 6.600 per kg atau naik Rp 500-Rp 600 per kg dari harga dua pekan lalu. Adapun raskin seharga Rp 2.500 per kg.

Kepala Bulog Divre II Sumsel Babel Tommy Sikado mengakui, sistem distribusi yang berubah selama tahun 2011 turut membuat distribusi raskin tidak teratur.

Di Surabaya, warga meminta penyaluran raskin dan operasi pasar dipercepat agar harga tertekan. Apalagi, permintaan bakal meningkat mulai akhir Juli hingga Agustus.

Bulog Jawa Timur memiliki stok 288.833 ton atau 43 persen dari target hingga Juni, 575.000 ton. Stok beras ini siap digelontorkan ke pasar kapan saja dibutuhkan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim hingga Desember.

Kenaikan harga beras kini terjadi merata di hampir semua kota di Indonesia. Kenaikan mencolok terjadi di Tuban, Gresik, Kediri, Tegal, Bandung, dan Tasikmalaya. Kenaikan harga rata-rata Rp 500 per kilogram.

Harga komoditas yang ikut naik, antara lain, adalah telur ayam, bawang putih, bawang merah, gula pasir, dan minyak goreng. Kenaikan harga setiap komoditas Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Kediri Haris Candra Purnama berjanji menggelar operasi pasar murah di wilayah itu, 11 Juli 2011. ”Sasaran pasar murah adalah rumah tangga,” ujarnya.

Di Kabupaten Bandung, meski termasuk sentra produksi beras di Jawa Barat, kenaikan harga tetap terjadi.

Pedagang mengungkapkan, kenaikan harga terjadi selama dua minggu terakhir akibat stok yang menipis sehingga beras lebih banyak diprioritaskan ke Ibu Kota. ”Saya sampai harus berburu beras ke Cidaun, Cianjur. Biasanya, para pedagang menanti kiriman, tetapi sekarang justru yang terjadi sebaliknya,” kata Ade Rukmana, pedagang beras di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung.

Sementara di Kota Tasikmalaya harga ikan justru turun seiring dengan turunnya daya beli masyarakat.(IRE/ELD/CHE/WIE/GRE/ACI/ETA/ARA/NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com