Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bayi Mengambang di Kali Nayan

Kompas.com - 06/07/2011, 20:10 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Belum ada sepekan setelah penemuan bayi di Kampung Krajan, Sidoluhur, Godean, kembali ditemukan sesosok bayi tidak bernyawa di wilayah Sleman, Rabu (6/7/2011).

Kali ini, bayi yang berkelamin perempuan itu ditemukan mengambang di Kali Nayan, RT 13 RW 18, Nanggulan, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Bayi yang diduga merupakan hasil hubungan gelap itu ditemukan kali pertama oleh Sukandar (28), warga Wonosari, yang kesehariannya berprofesi sebagai pemulung.

Sukandar menceritakan, awalnya ia tidak menyangka jika apa yang mengambang di sungai tempat dia mencari botol mineral itu adalah bayi sungguhan. "Semula saya kira hanya boneka. Saya terus naik ke atas dan mencari bambu untuk menggaet. Namun setelah saya balik dengan bambu, itu ternyata bayi sungguhan," kata Sukandar.

Temuan itu oleh Sukandar langsung dilaporkan kepada Suyadi, Ketua RW setempat. Suyadi lantas meneruskan laporan penemuan itu ke Polsek Depok Timur. Temuan bayi ini sempat menjadi tontonan warga sekitar.

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan Unit Bidang Dokter dan Kesehatan Polda DIY (Unit Bidang Dokes Polda DIY), diketahui bahwa bayi malang tersebut lahir tanpa proses persalinan medis. "Terlihat dari masih adanya tali pusar. Jenis kelamin perempuan dengan panjang 45 cm dan berat sekitar 2 kilogram. Melihat ciri-ciri yang ada, kemungkinan bayi ini dibuang dua hari yang lalu," kata dr Elizabeth Yulaeni, dokter Dokes Polda DIY.

Dengan penemuan kali ini, selama setengah tahun 2011 paling tidak tercatat enam kali kasus penemuan bayi di wilayah Sleman dan Gunung Kidul. Lima kasus terjadi di Sleman dan satu kasus di Gunung Kidul. Untuk wilayah Sleman, kasus paling banyak terjadi di wilayah Depok Timur. "Di daerah wilayah Depok Timur ini saja, sejak Januari hingga awal Juli 2011, sudah terjadi tiga kasus penemuan bayi," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Depok Timur AKP Agus Sunarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com