Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung, Ribuan Ayam di Sidrap Mati

Kompas.com - 06/07/2011, 13:57 WIB

SIDRAP, KOMPAS.com - Kasus virus avian influenza atau flu burung, mewabah luas Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Sedikitnya 10.000 ayam mati mendadak. Bahkan, wabah tersebut sudah meluas di sebagian besar wilayah sentra peternakan yang ada di Kabupaten Sidrap.

Wilayah yang sudah terindikasi penyebaran virus avian influenza (AI) di antaranya Desa Wanio, Kecamatan Panca Lautang; Desa Lanrang dan Bulo, serta Desa Tanete. Sementara sentra produksi peternakan ayam petelur terbesar di Sidrap berada di Desa Tanete.

Pertama kali, penyebaran virus flu burung ditemukan di Desa Wanio, Senin lalu. Dari sana, virus meluas hingga ke titik lokasi peternakan lainnya di beberapa kecamatan lainnya.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sidrap Muhammad Azis kepada Kompas.com mengatakan, setelah menerima laporan dari warga, pihaknya langsung membentuk tim untuk segera melakukan pemantauan ke lokasi pertama kali flu burung menyerang.

"Kita sudah mengambil sampel unggas yang mati. Hasilnya, ayam-ayam yang mati memang positif flu burung," ujarnya, Rabu (6/7/2011).

Penyebaran virus AI tersebut, kata Muhammad Azis, sangat cepat dan meluas ke peternakan lain. Dapaknya sangat merugikan para peternak. Bahkan, tingkat penyebaran flu burung di Kabupaten Sidrap tergolong sangat tinggi, mencapai 10.000 ekor. "Paling banyak menyerang ayam buras dan penyebarannya nyaris merata di seluruh wilayah. Kalau jenis ayam ras, hanya di beberapa titik saja," katanya.

Saat ini, kata Muhammad Azis, pihaknya sementara melakukan penyemprotan desifektan di seluruh peternakan ayam di Kabupaten Sidrap yang dinilai rawan. Dinas Peternakan menurunkan petugas Participatory Disease Surveylens and Response (PDSR).

Tercatat masih terdapat 3,4 juta ekor ayam dan 2 juta ekor ayam pedaging di Kabupaten Sidrap yang harus diselamatkan. "Namun, kami mengharapkan tidak terjadi kepanikan warga karena ini akan segera kami tangani," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com