Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Permesta Diusulkan Jadi Pahlawan

Kompas.com - 04/07/2011, 21:30 WIB

MANADO, KOMPAS.com Tokoh PRRI/Permesta Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual diusulkan menjadi pahlawan nasional mengingat peran kedua tokoh ini dalam menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Usulan itu mengemuka dalam seminar nasional menarik hikmah dari pergolakan daerah PRRI dan Permesta di Manado, Senin (4/7/2011). Seminar itu diselenggarakan Universitas Sam Ratulangi dan Panitia Peringatan Satu Abad Sjarifuddin Prawiranegara (1911-2011) yang diketuai oleh AM Fatwa.

Seminar itu menampilkan pembicara pakar sejarah Asvi Warman Adam, Alex Ulaen, dan Fendy Parengkuan dari Universitas Sam Ratulangi serta pembicara utama Wakil Ketua DPD Laode Ida.

Laode menyebut peran penting Sjarifuddin Prawinegara ketika menjabat Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) saat Pemerintah Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer II pada 19 Desember 1948.

Dikatakan, saat itu Soekarno dan Hatta yang ditahan Belanda mengirim telegram kepada Sjarifuddin di Bukittinggi untuk mengambil alih pimpinan negara agar Indonesia tetap tegak sebagai negara. Berdasarkan mandat dari Presiden Soekarno dan Wapres Hatta secara de jure dan de facto Panglima Besar ABRI Jenderal Soedirman berada di bawah komando PDRI.

"Tidak hanya pahlawan nasional, Mr Sjarifuddin mestinya ditetapkan menjadi presiden kedua dari republik ini," katanya.

AM Fatwa mengatakan, tokoh penting Permesta, Ventje Sumual, juga perlu diusulkan menjadi pahlawan nasional karena upaya dia yang tetap menjaga keutuhan NKRI. "Pak Venjte berjuang untuk keadilan bagi daerah," katanya.

Menurut Fatwa, sebagian dari perjuangan Permesta telah dirasakan kabupaten dan kota dalam bentuk otonomi daerah. "Tetapi, lebih penting dari itu, paradigma pembangunan nasional harus diubah, yakni pembangunan nasional sebagai totalitas pembangunan daerah," katanya.

Fatwa mengatakan, seminar nasional di Bukittinggi dan Manado mendapat respons antusias dari para pelaku sejarah PRRI dan Permesta. Semangat Permesta malah terus hidup di Sulut dalam upaya perjuangan kesejahteraan masyarakat bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com