Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Antraks, Sapi dan Kambing Diisolasi

Kompas.com - 26/05/2011, 20:26 WIB

SRAGEN, KOMPAS.com - Sapi dan kambing dari dua wilayah desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yaitu Desa Brojol, Kecamatan Miri dan Desa Sambiduwur, Kecamatan Tunon, untuk sementara waktu tidak boleh dikeluarkan dari wilayahnya.

Hal itu menyusul ditemukannya kasus antraks pada dua desa tersebut. Kasus antraks di Desa Miri juga menular kepada manusia, sedangkan di Desa Tunon terjadi pada satu ekor sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, Eka Rini, Kamis (26/5/2011) mengatakan, untuk sementara, ternak dari dua desa tersebut tidak boleh dikeluarkan ke wilayah lain. Berdasarkan petunjuk Balai Besar Veteriner Yogyakarta, isolasi dilakukan selama 14 hari, setelah kejadian terakhir.

Kasus antraks pada ternak sapi di Desa Brojol bermula pada 7 Mei lalu, dengan ditemukannya satu ekor sapi yang mati. Menurut Kepala Dusun III Rejosari, Desa Brojol, Yoso Purnomo, sebelum mati, sapi tersebut disembelih. "Saat itu ternak ambruk. Karena dilihat tidak bisa diselamatkan lagi, kemudian disembelih," katanya.

Daging sapi tersebut kemudian di bagikan kepada warga, dan dikonsumsi sekitar 250 orang dari Dukuh Rejosari dan Bibis. Dua hari setelah kejadian tersebut, ditemukan warga yang tangannya melepuh.

Karena semakin banyak, pihak desa akhirnya melaporkannya kepada pemerintah. Menurut Yoso, terdapat sekitar 13 warganya tertular penyakit antraks.

Saat ini, lanjutnya, warga yang sakit sudah sembuh, dan kondisi warga lainnya juga sudah mulai tenang. Sekitar 131 warga yang mengonsumsi daging sapi tersebut juga sudah diambil sampel darahnya oleh petugas RS Moewardi, Solo. Secara keseluruhan, jumlah sapi di Desa Brojol sekitar 1.500 ekor.

Eka Rini menambahkan, meskipun isolasi dilakukan selama 14 hari setelah kejadian terakhir, pihaknya belum bisa memastikan waktu dibukanya kembali masa isolasi tersebut.

Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen masih menunggu hasil uji laboratorium dari BB Veteriner, untuk memastikan wilayah tersebut sudah negatif antraks. "Kami akan segera berkoordinasi dengan BB Veteriner untuk memastikannya," katanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran antraks pada ternak sapi dan kambing, Dinas Peternakan dan Peri kanan Sragen memberikan suntikan antibiotik kepada ternak-ternak tersebut. Suntikan sudah diberikan kepada lebih dari 1.500 sapi, selama dua kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com