Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa Bubarkan Perkuliahan

Kompas.com - 24/05/2011, 14:57 WIB

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Ratusan mahasiswa pengurus lembaga kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), Polewali Mandar, Sulawesi Barat, membubarkan aktivitas perkuliahan di kampus mereka, Selasa (24/5/2011).

Para mahasiswa memaksa dosen dan rekan mereka turun tangan menuntut keadilan atas kematian Sofyan, salah satu dosen Unasman yang tewas dalam kerusuhan di Kampus Unasman, 13 Januari lalu.

Mereka merazia ruangan perkuliahan, termasuk rektorat dan kantor-kantor di Kampus Unasman. Tak hanya mahasiswa, sejumlah pegawai dan dosen juga diminta turun ke jalan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga menuntut keadilan atas kematian dosen mereka yang berjuang menolak eksekusi kampus mereka.

"Seharusnya semua pihak, termasuk kampus, turut bertanggung jawab secara moral untuk memperjuangkan keadilan hokum atas Sofyan," ujar Munawir, salah seorang mahasiswa yang berorasi.

Sayangnya, banyak mahasiswa yang berlarian lewat belakang kampus saat rekan-rekan mereka merazia kampus. Mahasiswa sendiri terpecah dua dalam menyikapi kematian dosen mereka.

Sebagian tidak mau peduli dan menganggap kasus sudah selesai, sementara yang lainnya tetap berjuang dan mendesak aparat kepolisian dan Polda Sulselbar agar menyeret pelaku penembakan ke pengadilan.

Para mahasiswa menyesalkan sikap Kepala Polda Sulselbar Irjen Johni Wainal Usman yang dinilai mengabaikan kasus kematian dosen mereka. Alasannya hingga kini tidak satu pun polisi yang dinyatakan sebagai tersangka dan bertanggung jawab dalam kasus penembakan di kampus mereka.

Para mahasiswa juga menyesalkan sikap aparat Polres Polewali Mandar dan petinggi Kampus Unasman yang dinilai tidak menunjukkan keseriusan mengusut pelaku penembakan yang menewaskan dosen mereka saat kerusuhan Januari lalu.

Sofyan tewas setelah menjalani perawatan lebih dari satu bulan di rumah sakit Makassar karena lehernya tertembus peluru. Sofyan meninggalkan dua anak dan seorang istri yang sedang hamil.

Dalam pernyataan sikapnya, para mahasiswa mendesak Kepala Polda serius mengusut kasus ini. Mereka juga mendesak kepada Kepala Polda agar Kepala Polres Polewali Mandar yang menjadi penanggung jawab lapangan saat kerusuhan di Kampus Unasman dicopot dari jabatannya.

Para mahasiswa juga menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Polewali Mandar, Kepala Polda Sulselbar, dan Komnas HAM apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu 2 x 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com