Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pohon Jeruk, Buahnya Dua Macam

Kompas.com - 24/05/2011, 08:28 WIB

BANTUL, KOMPAS.com — Fenomena alam terjadi di Pedukuhan Pranti, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sebuah pohon jeruk nipis yang tumbuh di desa tersebut memiliki dua jenis buah, jeruk nipis dan jeruk keprok. Kontan, fenomena ini menjadi buah bibir warga setempat.

Paijo, pemilik pohon ini, pertama kali mengetahui bahwa pohon jeruknya memiliki dua jenis buah sekitar tiga bulan lalu. Dia heran karena saat memetik buah jeruk untuk dibuat minuman rasanya bukan asam, tetapi manis. "Saat itu, saya memetik satu buah, tapi kok rasanya manis, padahal jeruk nipis kan biasanya asem," katau Paijo, Selasa (24/5/2011).

Setelah mengamati lebih serius, ternyata dalam satu pohon terdapat dua macam jeruk. Bukan hanya itu, ranting yang berbuah jeruk keprok daunnya juga memiliki perbedaan kontur dengan daun jeruk nipis di ranting yang lain. Kini setelah buahnya berukuran satu kepal orang dewasa, lebih jelas perbedaan antarkedua jenis jeruk ini.

"Dari kulitnya saja sudah berbeda kok, Mas, yang nipis itu halus, kalau yang keprok lebih kasar," ujar Paijo.

Menurut dia, bibit pohon jeruk unik miliknya itu ia dapat dari Magelang, Jawa Tengah, dan dipastikan bukan dari hasil setek atau okulasi.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Edy Suharyanta, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, mengatakan belum pernah menemukan kasus seperti ini karena biasanya harus dilakukan rekayasa untuk menghasilkan dua jenis buah dalam satu pohon. "Kemungkinan ini ada penyimpangan genetika karena pohon itu tumbuh sejak kecil tanpa ada rekayasa," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com