Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSU Jeneponto Nodai Calon Perawat

Kompas.com - 22/05/2011, 09:25 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Berprofesi sebagai dokter adalah tugas yang mulia. Namun, apalah jadinya jika profesi ini disalahgunakan oleh oknum nakal.

Mus, dokter yang bertugas di RSU Jeneponto, harus berurusan dengan aparat hukum karena perbuatan asusila dia terhadap seorang gadis. Kasus ini sempat bergulir di Polres Jeneponto. Kini dokter yang menduduki jabatan strategis di RSU Jeneponto itu sudah dilimpahkan ke kejaksaan setempat.

Korban menuturkan kronologi peristiwa yang menimpanya. Menurut siswa Sekolah Perawat Kesehatan ini, insiden tak senonoh yang dialaminya terjadi pada Senin (18/4/2011). Kala itu korban diajak dokter Mus ke tempat praktiknya, tak jauh dari RSU Jeneponto.

Awalnya korban bertanya-tanya dalam hati tentang sikap dokter Mus yang tidak biasa dan alasan mengajaknya ke tempat praktiknya. Apalagi status korban hanya pegawai magang di RSU tersebut. Malah, ia jarang berinteraksi dengan dokter Mus. "Katanya minta bantuan untuk mengambil alat kedokteran di tempat praktik," tutur korban.

Kala itu korban berangkat bersama kawan-kawan perawat yang lain. Saat di tempat praktik, hanya korban yang diminta masuk ke ruang praktik. Di situlah dokter Mus melakukan aksi memalukan. Dimulai dengan rayuan hingga tindakan memegang tubuh korban. "Saya ini selain dokter gigi juga ahli terapi payudara," ujar korban menirukan ucapan Mus.

Selanjutnya, korban mengaku diminta melepaskan pakaiannya, tetapi ia menolak. Akhirnya Mus yang melakukannya dengan paksa. "Saya juga diancam. Kalau menolak kemauannya, saya tidak dapat nilai," tutur korban.

Dalam kepasrahannya, selama dua jam sang dokter dengan leluasa menggerayangi tubuh korban. Tak kuasa menanggung beban, korban lantas menceritakan kejadian itu kepada pembimbingnya di RSU Jeneponto dan kepada teman-temannya sesama siswa magang di RSU itu.

Korban pun menyampaikan masalahnya kepada keluarganya. Kontan saja keluarga keberatan dan melaporkan kasus ini ke Polres Jeneponto. "Kasus ini sudah kami laporkan, kok belum ditahan. Karena itu, saya protes ke Polres Jeneponto," ujar Rala, kerabat korban.

Atas desakan keluarga korban, penyidik Polres Jeneponto pun memeriksa empat teman korban sebagai saksi. Dalam keterangan saksi terungkap, salah seorang di antaranya nyaris saja menjadi korban pelecehan seksual berikutnya. Beruntung rekan korban tertolong oleh tamu dokter yang datang kala itu.

Kepala Polres Jeneponto Ajun Komisaris Besar Ruslan Aspan, yang dikonfirmasi via telepon, membenarkan bahwa kasus ini dalam proses hukum dan dilimpahkan ke kejaksaan. "Kasus ini kami selidiki dan terungkap juga ada korban lain dengan modus yang sama. Saat ini tersangka kami tahan," ungkap Ruslan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com