Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Minta Ulama Ikut Meluruskan

Kompas.com - 19/05/2011, 21:39 WIB

CIREBON, KOMPAS.com — Polri meminta kepada para ulama untuk membantu meluruskan pemahaman yang dianut oleh kelompok teroris kepada masyarakat. Pemahaman yang diyakini oleh para teroris dinilai menyesatkan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, pemahaman yang menyesatkan seperti tentang masjid dhiror atau masjid yang dibangun oleh orang-orang yang tidak berdasarkan pada hukum Allah. Masjid Adz-Dzikro di Markas Polres Kota Cirebon adalah salah satu yang dinilai masjid dhiror.

Pemahaman sesat lain, lanjut Anton, yakni memerangi orang kafir, termasuk aparat pemerintah. Polisi disebut sebagai thogut atau tentara setan oleh para teroris. Selain itu, pemahaman tentang fa'i atau perampokan untuk mendukung pendanaan kegiatan jihad.

"Itu doktrin yang sangat menyesatkan, berbahaya. Doktin-doktrin seperti itu supaya dapat penjelasan dari alim ulama supaya tidak salah kaprah," ucap Anton saat jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Kamis (19/5/2011).

Seperti diberitakan, Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba'asyir sering dikaitkan dengan penyebaran paham-paham Islam radikal. Terakhir, JAT dikaitkan dengan aksi radikal bom bunuh diri yang dilakukan oleh M Syarif di Cirebon.

Menurut Polri, Syarif bergabung dengan JAT wilayah Cirebon setelah dibaiat oleh Ba'asyir di Tasikmalaya tahun 2008. Setelah itu, Syarif kerap mengikuti pengajian yang diisi oleh Ba'asyir. Syarif juga mendapat doktrin radikal dari Agung Nur Alam alias Abu Husama selaku Amir JAT Cirebon.

Pemahaman menyesatkan juga terjadi dalam kasus pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh, pada Februari 2010 (disebut i'dad) serta dua perampokan di wilayah Medan, Sumatera Utara, yakni di Bank CIMB Niaga dan warnet New Net (disebut fa'i).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com