Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Redam Harga Bawang Merah Lokal

Kompas.com - 04/05/2011, 15:52 WIB

ENREKANG, KOMPAS.com — Harga bawang merah di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, anjlok dari Rp 20.000 perkilogram menjadi Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kilogram. Tidak hanya anjlok, bawang merah lokal yang dihasilkan petani setempat pun belakangan kurang laku.

Anjloknya harga terjadi menyusul maraknya bawang merah impor dari Vietnam dan India, yang bebas masuk ke daerah Massandrengpulu tersebut. Tidak hanya ukurannya yang lebih besar, harga jual bawang merah impor pun jauh di bawah harga lokal, yakni sekitar Rp 8.000 per kg. Di perkirakan sebanyak 30 ton bawang merah impor beredar di seluruh wilayah Kabupaten Enrekang.

"Harga bawang merah terus turun. Sempat bertahan pada harga Rp 18.000 per kg, tetapi kemudian anjlok. Haga jual sudah kami turunkan lebih rendah, tetapi tetap tidak laku. Pembeli lebih condong ke bawang merah impor yang harganya jauh di bawah harga lokal. Tentu ini merugikan kami," kata Irvan, petani bawang di Kecamatan Anggeraja, Rabu (4/5/2011) siang.

Akibatnya, petani bawang merah di Enrekang harus menanggung kerugian. Untuk bibit bawang merah saja, petani harus mengeluarkan biaya hingga Rp 20.000 per kg, belum lagi biaya operasional selama masa tanam hingga panen.

"Kalau harga begini terus, mungkin kami akan beralih menanam komoditas lain saja," kata Irvan.

Sebelumnya, Bupati Enrekang H La Tinro La Tunrung kepada Kompas.com mengemukakan kejengkelannya lantaran jumlah bawang merah impor yang masuk ke daerahnya semakin meningkat.

Ia bahkan sudah memerintahkan jajaran terkaitnya untuk segera mengambil tindakan cepat guna mengantisipasi maraknya bawang merah impor di daerah tersebut. Itu disebabkan bawang merah impor tersebut diduga dimasukkan secara ilegal.

"Jika bawang merah impor yang masuk ke Enrekang tidak berdokumen, berarti itu selundupan. Itu harus dihentikan karena tidak hanya mengalihkan minat masyarakat, tetapi juga sangat merugikan petani bawang merah Enrekang. Pemerintah akan berupaya maksimal untuk menstabilkan kembali harga jual bawang merah di Enrekang," paparnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Kabuptaten Enrekang Imran Mazmur mengatakan, tidak ada kekuatan yang bisa menjadi alasan pihaknya untuk menghalau masuknya bawang merah impor. Dari penelusuran yang dilakukan, puluhan ton bawang merah impor tersebut dilengkapi surat dan dokumen yang sah, seperti surat angka pengenal impor (API), surat persetujuan pengeluaran barang berbea cukai, serta sertifikat pelepasan karantina tumbuhan.

"Kami tidak bisa meredam penjulan bawang merah impor di Kabupaten Enrekang. Selain alasan dokumen sebagai bukti legalitas yang dikantongi para pengusaha pengimpor bawang merah, masih rendahnya kualitas bawang merah yang dihasilkan petani Enrekang juga menjadi alasan anjloknya harga bawang merah lokal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com