Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan, Pimpinan Syiah Masih Ditahan

Kompas.com - 04/05/2011, 12:30 WIB

SAMPANG, KOMPAS.com - Pimpinan Syiah Sampang, Madura Jawa Timur, Tajul Muluk, sudah satu bulan tidak pulang ke rumahnya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Tajul Muluk sampai saat ini masih diamankan di Mapolres Sampang. Tajul yang dihubungi Kompas.com, Rabu (4/05/2011) mengatakan ingin kembali ke rumah dan bertemu dengan sanak keluarga, serta santri-santrinya. "Saya jenuh satu bulan tinggal di kantor polisi terus," katanya.

Tajul mengaku sudah meminta kepada Polres Sampang untuk membebaskannya. Namun hingga saat ini, ia belum diperkenankan kembali, dengan alasan faktor keamanan yang belum kondusif. "Mereka tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan saya, keluarga saya," tambahnya.

Sementara Kepala Polres Sampang AKBP Agus Santoso mengatakan, Tajul tetap dilarang untuk kembali ke rumahnya. Alasan keamanan yang belum kondusif pula yang dilontarkan Agus. "Polisi tidak bisa menjamin keamanan Tajul Muluk selama 24 jam. Jadi tetap kami amankan di Mapolres dulu sampai keadaan benar-benar kondusif," terang Agus.

Saat ditanya batas waktu pengamanan Tajul di Mapolres Sampang, Agus Santoso tidak menentukan secara pasti. "Nanti kalau masyarakat benar-benar kondusif dan siap menerima Tajul Muluk," tegasnya.

Sebelumnya, pada tanggal 4 April 2011 lalu, ribuan warga dari beberapa desa hendak menyerang komplek Syiah pimpinan Tajul Muluk di Desa Karang Gayam. Namun berhasil digagalkan oleh aparat kepolisian, dengan mengamankan Tajul Muluk ke Mapolres Sampang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com