Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Ayam Lereng Merapi, Mati Mendadak

Kompas.com - 27/04/2011, 17:15 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Sekitar 10.000 ayam petelur di sebuah peternakan di lereng Gunung Merapi di Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mati mendadak dalam seminggu terakhir.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Magelang, John Ch Manglapy, Rabu (27/4/2011) mengatakan, hingga sekarang belum diketahui penyebab kematian unggas itu. "Balai Besar Veteriner Wates saat ini masih berupaya mencari tahu penyebab kematian tersebut," katanya.

Ia mengatakan, Dinas Peterikan telah melakukan tiga kali pengujian yang dilakukan bersama Balai Besar Veteriner Wates, DIY. Namun, hasilnya tidak ada indikasi wabah flu burung di peternakan tersebut.

Menurut dia, Balai Besar Veteriner sedang melakukan pengujian ke empat dengan metode isolasi virus. Isolasi ini akan memastikan ada tidaknya virus H5N1 dan sekaligus mendeteksi keberadaan virus-virus lainnya.

"Ayam-ayam tersebut mati secara mendadak dan menular dengan cepat. Gejala yang dialami unggas tersebut hampir sama dengan gejala flu burung, yakni jengger berwarna ungu kebiruan dan kepala bengkak," katanya.

Ia mengatakan, Dinas Peterikan telah mengimbau masyarakat Desa Sudimoro untuk memberi vaksin ulang ternak unggasnya untuk mencegah kasus ini berulang dan menyebar ke peternakan lain.

Dinas Peterikan juga memberikan bantuan disinfektan, obat yang digunakan untuk membersihkan kandang. Sebanyak 30 liter desinfektan dibagikan kepada 22 peternak, dengan kepemilikan unggas per orang berkisar 2.000 ekor hingga 8.000 ekor.

Menurut dia cuaca ekstrem di akhir musim hujan ini mempengaruhi kesehatan dan daya tahan tubuh unggas, akibatnya unggas menjadi rentan terserang berbagai penyakit. "Apalagi erupsi Merapi masih menyisakan abu vulkanik yang menumpuk di pekarangan, hingga mencemari permukaan tanah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com