Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMBI Minta Maaf kepada Gubernur Bali

Kompas.com - 25/04/2011, 21:22 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Pascainsiden pelecehan terhadap Gubernur Bali Made Mangku Pastika oleh anggota Ikatan Motor Besar Indonesia Bali (IMBI Bali) saat melintas di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (23/4/2011), Ketua IMBI Bali Ariyono secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada Gubernur Pastika atas insiden memalukan tersebut.

"Kami sudah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk meminta waktu beraudiensi. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban. Karena itu, kami perlu meminta maaf kepada Bapak Gubernur melalui media massa sambil menunggu kesediaan waktu dari Gubernur Pastika," kata Ariyono saat konferensi pers di Denpasar, Senin (25/4/2011) sore.

Saat kejadian, IMBI sedang menggelar touring dalam rangka musyawarah nasional (munas). Lebih dari 200 motor gede (moge) dari berbagai daerah di Indonesia turun ke jalan untuk melakukan konvoi. Ketua Panitia Nasional Munas IMBI, Anak Agung Putu Ngurah Bagiarta, berkilah bahwa insiden tersebut terjadi karena banyak anggota IMBI dari luar Bali yang tidak mengetahui mobil tersebut adalah mobil Gubernur.

"Semua insiden tersebut di luar dugaan. Karena itu, tanpa membela diri, kami ingin minta maaf kepada Gubenur Bali Made Mangku Pastika," tutur Bagiarta.

Berbeda dengan pernyataan Ariyono dan Bagiarta, Safety Officer IMBI Bali, M Rifan, punya pendapat lain terhadap insiden tersebut.

"Ada yang mengatakan Gubernur diancam, dikepalkan tangan, mobil Gubernur ditendang dan sebagainya. Itu semua tidak benar karena saat insiden tersebut terjadi, saya kebetulan ada di lokasi," bantah Rifan.

Kepalan tangan yang dilakukan oleh anggota IMBI menurut Rifan bukan dimaksudkan untuk melecehkan, melainkan kode internasional moge di seluruh dunia yang berarti mengurangi kecepatan karena ada rintangan.

Rifan juga menjelaskan bahwa peserta-peserta konvoi terdiri dari pejabat dan mantan pejabat, perwira tinggi Polri, dan mantan Kapolri, Jenderal (Pol) Rusmanhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com