Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantah, TNI Beking Tambang Liar Degeuwo

Kompas.com - 19/04/2011, 10:29 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen Erfi Triassunu mengatakan, pihak TNI sama sekali tidak terlibat apalagi mem-"back up" penambangan emas liar di Degeuwo, Paniai, Papua, seperti yang dituduhkan beberapa pihak.

"Tuduhan TNI berada di belakang masyarakat yang menambang emas di Degeuwo sama sekali tidak benar," kata Pangdam kepada wartawan di Jayapura, Selasa (19/4/2011).

Menurut Pangdam Erfi Triassunu, justru saat ini pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Papua dan Kepolisian Daerah Papua sedang merencanakan untuk melakukan penertiban di lokasi tambang emas itu.

"Saat ini kami sedang mengupayakan untuk melakukan penertiban di sana, tetapi tentunya dilakukan dengan baik karena itu juga merupakan sumber pendapatan masyarakat. Jangan sampai justru menimbulkan hal baru," terangnya.

Menyinggung adanya laporan beberapa pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat yang mengatakan helikopter milik TNI selalu digunakan untuk keluar masuk lokasi tambang yang memang hanya bisa dijangkau dengan jalur udara, Pangdam kembali membantahnya. "Saya sudah turun langsung dan melakukan pengecekan. Saya mau tegaskan kalau semua tuduhan itu tidak benar," ujarnya.

Ia menambahkan, situasi di tempat penambangan emas liar Degeuwo saat ini sangat kondusif, tidak seperti yang dilaporkan beberapa pihak tertentu. "Justru suasana dan kehidupan masyarakat di Degeuwo sangat baik. Hubungan masyarakat dengan pihak keamanan, terutama TNI, juga harmonis," ujarnya.

Berdasarkan laporan beberapa LSM di Papua, lokasi tambang emas liar Degeuwo sudah menjadi arena maksiat, di mana berdiri beberapa bar dan rumah bordil di lokasi tengah hutan lebat yang hanya bisa dijangkau dengan jalur udara itu. Dalam laporan itu, TNI/Polri dituding berada di belakang semuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com